Bandung (Antaranews Megapolitan) - Orang sunda saat ini yang sudah berhasil mendobrak istilah "Kurung Batokeun" (tidak berani ke luar rumah untuk merantau/istilah dalam bahasa Indonesia Katak Dalam Tempurung).
"Kalau saya ketemu dengan gubernur atau wakil gubernur daerah lain, mereka selalu bilang orang sunda itu baik-baik, alhamdulillah orang sunda sekarang sudah tidak lagi 'kurung batokeun'. Saya melihat orang sunda sekarang sudah jauh lebih berani untuk mengembara," kata Aher.
Ia menuturkan saat orang sunda merantau ke sebuah daerah mereka bisa berbaur atau menyatu dengan etnis lain, hal tersebut tidak terlepas dari pepatah silih asah, silih asih dan silih asuh.
"Alhamdulillah kita etnis sunda itu selalu menyatu dengan etnis lain. Etnis sunda punya sasanti (peribahasa) silih asah, silih asih, silih asuh dan someah hade ka semah (ramah kepada tamu)," kata dia.
Menurut dia, semakin seringnya etnis sunda menjalin silahturahmi dengan etnis lain maka hal tersebut dapat menjadi salah satu cara untuk membuka pintu rejeki.
"Silaturahim itu pembuka kemajuan, silaturahim itu pembuka rejeki karena saat kita berkumpul bisa jadi ada peluang bisnis atau dengan bersilaturahim Allah SWT membukakan pintu rejeki seseorang," kata Aher.