Jakarta, (Antaranews Megapolitan) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan banyaknya perusahaan yang melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia memperlihatkan pelaku ekonomi percaya dengan lingkungan pasar modal Indonesia.
"Banyaknya perusahaan yang 'go public' menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal, sebagai alternatif pembiayaan selain bank," kata Darmin seusai menghadiri acara penutupan perdagangan saham 2017 di Jakarta, Jumat.
Darmin menjelaskan banyaknya perusahaan yang melakukan IPO itu secara tidak langsung ikut memberikan dampak positif kepada kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada penutupan perdagangan tahun 2017 tercatat mencapai 6.355,65.
Ia mengharapkan jumlah perusahaan yang tercatat di bursa makin meningkat dan para investor tidak ragu untuk berinvestasi di 2018, yang disebut-sebut sebagai tahun politik, karena adanya penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak pada pertengahan tahun.
"Kita harus meyakinkan mereka supaya tidak pesimis. Selalu yang dibawa-bawa ini tahun politik, jadi hati-hati. Padahal tidak ada apa-apa, karena didalam perpolitikan tidak ada sekutu yang strategis," tambah Darmin.
Untuk itu, Darmin mengharapkan jumlah perusahaan yang melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada 2018 bisa mencapai 50-an, atau melebihi pencapaian pada 2017 yang tercatat sebanyak 37 perusahaan.
Menurut dia, banyaknya perusahaan yang tercatat dalam bursa saham berarti kondisi pasar modal suatu negara dalam keadaan baik dan kompetitif untuk mendukung kinerja serta mampu menjaga fundamental perekonomian nasional.
"Kalau cuma indeks naik, tapi yang 'go public' tidak naik, hanya harga saham saja yang naik. Tapi kalau indeks naik dan yang 'go public' juga banyak, maka sektor riil bisa ikut menikmati perkembangan dari pasar modal," jelas Darmin.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menutup perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia yang tercatat pada posisi 6.355,65 pada akhir 2017 atau merupakan rekor tertinggi baru di sepanjang sejarah pasar modal domestik.
IHSG BEI ditutup menguat 41,60 poin atau 0,65 persen menjadi 6.355,65, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 9,04 poin (0,84 persen) menjadi 1.079,38.
Sejumlah capaian di sektor pasar modal Indonesia yaitu peningkatan jumlah investor sebesar 44 persen dalam dua tahun terakhir menjadi 1,12 juta investor dan diikuti kenaikan nilai investasi investor domestik mencapai Rp340 triliun pada tahun ini.
Pada 2017 juga ada 37 perusahaan tercatat yang melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia yang merupakan tertinggi di BEI pada 23 tahun terakhir serta yang terbanyak di antara negara-negara kawasan Asia Tenggara.