Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, menggelontorkan biaya mencapai Rp91,5 miliar pada 2025 untuk pengelolaan sampah yang volume per harinya lebih dari 600 ton.
"Anggaran pengelolaan sampah ini jauh lebih besar dari 2024 yakni sebesar Rp42,2 miliar," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar di Padang, Kamis.
Lonjakan anggaran dua kali lipat lebih banyak tersebut menunjukkan komitmen Kota Padang dalam mengelola dan menanggulangi permasalahan sampah yang sudah tergolong mengkhawatirkan.
Selain dalam bentuk dukungan dana, Pemkot Padang juga berkolaborasi dengan BUMN, swasta, akademisi, hingga pemerintah pusat, untuk melakukan manajemen yang tepat dalam menangani permasalahan sampah.
Oleh karena itu Pemkot Padang menyambut baik program Kemenkeu Peduli Sampah, karena sejalan dengan komitmen daerah, pemerintah nasional, maupun kebijakan global dalam mewujudkan zero waste pada 2050.
Andree menyebutkan hampir 70 persen sampah di Kota Padang merupakan sampah organik. Dari jumlah itu 63 persennya adalah sampah sisa makanan, 12,4 persen sampah plastik, dan sisanya dari jenis lain.
Ia mengatakan butuh upaya keras dalam mengelola sampah di Kota Padang yang selama ini lebih dominan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dibanding diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Baca juga: Pemkab Maros-Indocement kolaborasi kembangkan teknologi pengolahan sampah RDF
Baca juga: Produksi sampah di Palembang berkurang 280 ton per hari