Bogor (Antara Megapolitan) - Mahasiswa pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) Muhammad Pramujo berkesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya tentang pemuliaan dan genetika ternak dalam acara "Winter Course Program for Regional Sustainability 2017" di Ibaraki University, Jepang.
Menurut Pramujo, Selasa, riset mengenai keragaman gen pada ayam sudah banyak dilakukan terutama pada ayam broiler tetapi pada ayam lokal Indonesia masih jarang dilakukan.
"Keragaman genetik pada suatu populasi merupakan informasi penting dalam proses peletarian sumberdaya genetik ternak," katanya.
Ia menjelaskan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu sumber daya genetik ternak ayam lokal Indonesia adalah melalui seleksi dan persilangan dengan pendekatan genetika molekuler karena lebih efektif, akurat dan efisien.
"Sampai saat ini produktivitas ayam kampung masih rendah karena masih dikelola secara tradisional, padahal ayam kampung memiliki kelebihan yang cukup potensial untuk dikembangkan," katanya.
Dalam penelitiannya yang berjudul "Identification of The Myostatin (MSTN|BsrI) Gene Polymorphism in Indonesian Native Chicken and The Crossbreed", Pramjo menjelaskan penelitiannya berhubungan dengan keragaman genetik ayam lokal Indonesia.
"Saya memanfaatkan gen penciri seperti gen Myostatin untuk mengukur keragaman genetik ternak ayam lokal Indonesia," katanya.
Menurutnya, ternak asli Indonesia memiliki potensi genetik tinggi tetapi ekspresi gennya sering tidak muncul karena diberi pakan yang kurang optimal.
Pemberian pakan yang kurang optimal dapat mengakibatkan terganggunya proses metilasi yang akan mengakibatkan ekspresi gen tidak optimal.
Sebagai lulusan IPB, Pramujo ingin turut berperan dalam mewujudkan kedaulatan peternakan rakyat Indonesia.
Sejak kuliah program sarjana di IPB, Pramujo sudah tertarik dengan bidang pemuliaan dan genetika ternak. Ia meneliti tentang keragaman gen MSTN pada ayam lokal Indonesia dan persilangannya.
Pemuda 24 tahun asal Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus, Yogyakarta ini berhasil terpilih sebagai salah satu dari 16 orang delegasi Indonesia untuk mengikuti kursus selama 10 hari lebih di Jepang yakni dari tanggal 16-27 November lalu.
Dalam "Winter Course" ini, total delegasi dari Indonesia berjumlah 16 orang, delapan dari IPB dan sisanya dari UGM, UNUD dan UnSoed.
Mahasiswa IPB Ke Jepang Paparkan Hasil Penelitiannya
Selasa, 5 Desember 2017 22:39 WIB
"Keragaman genetik pada suatu populasi merupakan informasi penting dalam proses peletarian sumberdaya genetik ternak."