Bogor (Antara Megapolitan) - Enam Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) se-Indonesia memamerkan produk olahan hasil pertanian dan peternakan di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis.
Produk olahan pertanian dan peternakan tersebut merupakan hasil pengembangan para mahasiswa yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) dari Kementerian Pertanian.
Keenam STPP yakni STPP Bogor, STPP Medan, STPP Magelang, STPP Malang, STPP Gowa, dan STPP Manokowari yang memamerkan sekaligus memasarkan produk hasil pengolahan pertanian kepada tamu yang hadir dalam acara Pekan Inovasi Nasional PWMP.
STPP Bogor ikut ambil bagian memamerkan produk olahan hasil pertanian bersama tiga perguruan tinggi mitra yakni IPB, Universitas Padjajaran dan Universitas Lampung. Beragam produk yang dihasilkan seperti cokelat selai dan minuman rosella, nuget, susu pasterisasi, yogurt, telur asin, telur puyuh, makanan ringan chuk-bi, dan masih banyak lainnya.
Wakil Ketua III STPP Bogor bidang Kemahasiswaan Wida Pradina menyebutkan program PWMP sudah berjalan sejak 2016, memasuki tahun kedua fokus kegiatan adalah pengembangan usaha pertanian yang sudah dirintis oleh mahasiswa.
"Sesuai dengan tujuan program ini adalah untuk menumbuhkan wirausaha muda pertanian di kalangan mahasiswa STPP Bogor," kata Wida.
Wida mengatakan, STPP Bogor mengembangkan usaha di bidang hasil pertanian dan peternakan. Total ada 30 lebih kelompok mahasiswa yang terbentuk melibatkan 70 lebih mahasiswa.
Ia menjelaskan, tahun pertama kegiatan mahasiswa diberikan penumbuhan wawasan dan kemandirian dalam membangun wirausaha dimulai dengan memilih jenis usaha yang akan dikembangkan, selanjutnya, pengolahan dan pengembangan, lalu pemasaran, serta evaluasi hasil produk pertanian.
Kini produk-produk yang dihasilkan oleh mahasiswa telah diproduksi dan dipasarkan baik secara "offline" seperti melalui koperasi, rumah tangga, supermarket, maupun di dalam jaringan atau "online".
"Program ini bertujuan untuk menumbuhkan minat wirausaha kalangan mahasiswa, sehingga setelah lulus nanti diharapkan dapat menciptakan usaha yang membuka lapangan pekerjaan," katanya.
Wida menambahkan program PWMP ini bersinergi dengan kurikulum vokasi di STPP Bogor yanb lebih banyak praktek, sehingga menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk memasarkan atau mengembangkan produknya.
Rizki Fabean Triawan mahasiswa STPP Bogor asal Kalimantan ini memilih rosella sebagai pilihan usaha program PWMP karena melihat peluangnya yang cukup strategis.
"Rosella ini memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan, dan belum banyak mengembangkan. Kami terterik untuk membuat produk olahan rosella untuk bisaa dinikmati secara luas," lata Rizki.
Fazar Ihsan mahasiswa STPP Bogor ini mengembangkan produk hasil peternakan seperti nuget, susu pasterisasi, dan budi daya domba kambing. Dalam satu bulan usaha yang dikembangkan bersama timnya mendapat keuntungan 80 sampai 100 persen.
"Program PWMP mendidik kami untuk belajar mengembangkan usaha, walau fokus saat ini terpecah antara kuliah dan usaha. Tapi ini tantangan yang harus kami hadapi bersama," kata Fazar.
Pameran hasil usaha pertanian mahasiswa STPP Bogor menjadi incaran karyawan Kementerian Pertanian yang berburu membeli aneka sayuran segar seharga Rp5 ribu, dan produk-produk lainnya dijual dengan harga mulai Rp10 ribu sampai puluhan ribu untuk jenis pangan seperti bakso goreng, cokelat selai rosella, biskuit, kripik, dan aneka cemilan lainnya.
STPP Se-Indonesia Pamerkan Produk Olahan Pertanian
Kamis, 30 November 2017 19:28 WIB
"Sesuai dengan tujuan program ini adalah untuk menumbuhkan wirausaha muda pertanian di kalangan mahasiswa STPP Bogor."