Kukar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengapresiasi upaya dan kerja keras para siswa SMK Utama Al Jabal Nur Kutai Kartanegara yang mengelola lahan bekas tambang batu bara menjadi lahan pertanian
Akmal Malik di Samboja, Kutai Kartanegara, Minggu, mengatakan inisiatif para siswa ini merupakan langkah nyata dalam pemulihan lingkungan dan peningkatan ketahanan pangan.
"Lahan di Kelurahan Sungai Seluang, Kecamatan Samboja ini dulunya lahan bekas tambang, saat ini sudah ada tanaman stroberi, cabai dan melon," kata Akmal Malik.
Akmal juga memuji Anggi, siswa berkebutuhan khusus yang berhasil membudidayakan wortel dan stroberi.
Baca juga: Gubernur Kaltim gandeng grup band Slank tanam padi di lahan bekas tambang
Baca juga: Polres Bangka Barat tanam 1.000 bibit pohon jambu mete di lahan kritis bekas tambang timah
“Jika seorang siswa berkebutuhan khusus mampu mengolah lahan dan menanam dengan hasil baik, ini menjadi inspirasi bagi kita semua. Rehabilitasi lahan eks tambang bukan sekadar wacana, tapi bisa diwujudkan dengan tekad dan bimbingan yang tepat," ujar Akmal Malik saat menghadiri penanaman bibit melon dan cabai di greenhouse SMK Utama Al Jabal Nur.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal juga mengapresiasi inovasi para siswa SMK ini.
Menurutnya, keberhasilan para siswa membudidayakan melon, cabai, terong, tomat, wortel, dan stroberi di lahan eks tambang membuktikan bahwa sektor perkebunan memiliki potensi besar dalam merehabilitasi lahan yang sebelumnya dianggap tidak produktif.
Baca juga: Gerakan sejuta tanam sagu hijaukan lahan bekas tambang timah di Babel
"Kami mendukung penuh program pertanian yang memanfaatkan lahan eks tambang seperti ini. Ke depan, kami berharap ada lebih banyak inovasi dalam sektor perkebunan yang dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, khususnya generasi muda," ujar Rizal.
Kepala SMK Utama Al Jabal Nur, Hasanuddin mengapresiasi dukungan pemerintah dalam mendorong sektor pertanian di sekolah.
Hasanuddin berharap model pertanian berbasis pendidikan ini dapat menjadi contoh bagi sekolah lain di Kalimantan Timur.