Bekasi, 6/11 (ANTARA) - Kebijakan penyelenggara Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway menurunkan tarif tidak berdampak signifikan pada peningkatan jumlah penumpang, kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, Supandi Budiman.
"Penurunan tarif APTB Bekasi-Pulogadung dari Rp9.500 per orang menjadi Rp6.000 per orang kurang berdampak signifikan dalam mendongkrak jumlah penumpang," katanya di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, penurunan tarif tersebut harus dibarengi dengan penyediaan sarana pendukung seperti halte yang representatif di sejumlah daerah lintasannya.
"Alhamdulillah, usul itu telah dipenuhi penyelenggaran APTB dengan membuat empat halte di empat titik berbeda," katanya.
Menurut dia, halte tersebut akan dibangun masing-masing di satu unit di Terminal Induk Kota Bekasi, dua unit di Jalan Joyomartono, dan satu unit di Jalan Ahmad Yani.
Menurut dia, khusus untuk halte di area Terminal Induk Kota Bekasi, Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur, akan dilengkapi dengan pendingin udara (AC) agar membuat nyaman penunggu.
Secara terpisah, Kepala Terminal Induk Kota Bekasi, Zeno Bachtiar, mengatakan ketidaksiapan sarana penunjang membuat animo masyarakat memakai APTB masih rendah.
Buktinya, satu armada APTB rata-rata hanya mengangkut tidak lebih lebih dari lima penumpang untuk perjalanan pergi pulang.
Padahal kapasitasnya bisa menampung 85 orang, tapi setiap pemberangkatan hanya diisi enam orang saja.
"Bila dibandingkan dengan angkutan lainya, APTB terbilang murah aman dan nyaman. Kami melihat sarana infrastrukturnya yang belum memadai," katanya.
Andi F
Penurunan Tarif APTB Tidak Dongkrak Penumpang
Selasa, 6 November 2012 14:13 WIB
penurunan-tarif-aptb-tidak-dongkrak-penumpang