Bekasi (Antara Megapolitan) - Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana menilai wacana perluasan trayek transportasi massal Transjakarta hingga ke Bekasi terlalu mendadak.
"Bila perjalanan resmi itu dilakukan esok hari, Senin (25/4), maka hal tersebut terkesan sangat mendadak," katanya di Bekasi, Minggu.
Menurut dia, Pemkot Bekasi saat ini belum mempersiapkan sarana prasarana pendukung bagi trayek baru Transjakarta hingga ke Kota Bekasi.
Ketidaksiapan itu di antaranya, jalur lintasan Transjakarta serta fasilitas halte bagi para penumpang.
Dikatakan Yayan, spesifikasi halte transportasi massal yang ada di Kota Bekasi saat ini hanya dipersiapkan untuk bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB).
Bahkan, kata dia, halte tersebut pun sudah lama tak terpakai sehingga butuh perbaikan di sejumlah sisi bangunannya.
"Tentu kita belum siap, baik sarana, prasarana, jalurnya seperti apa, kesiapan beban jalan, serta reaksi dari angkutan umum yang sudah ada. Makanya butuh koordinasi antar pemerintah satu daerah dengan lainnya," katanya.
Yayan mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum menjalin komunikasi dengan Pemprov DKI maupun pemerintah pusat perihal realisasi wacana tersebut.
"Rencananya baru pekan depan kami akan melakukan rapat koordinasi dengan Dishub Pemprov DKI," katanya.
Menurut dia, rapat itu akan membahan terkait rute baru bus Transjakarta serta kesiapan Kota Bekasi menyambut masuknya bus Transjakarta.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan pembukaan rute di kota-kota penyangga dilakukan melalui kerja sama dengan pengembang swasta.
Dalam kerja sama tersebut, pengembang akan menyiapkan lahan parkir di kota-kota penyangga itu.
"Senin (25/4), kami akan mulai dari Bekasi. Kami akan mulai dari Metropolitan Mall. Kami ada kerja sama dengan pengembang juga untuk disiapkan park and ride. Jadi penumpang silakan parkir di sana, manfaatkan bus kami Rp3.500, bisa keliling Jakarta sepuasnya, katanya.
Perluasan Trayek Transjakarta Terlalu Mendadak
Senin, 25 April 2016 13:22 WIB
Bila perjalanan resmi itu dilakukan esok hari, Senin (25/4), maka hal tersebut terkesan sangat mendadak.