Jakarta (ANTARA) - Basarnas mempertebal kekuatan personel yang bersiaga secara penuh sehingga dapat mengurangi risiko masyarakat terdampak bencana gunung meletus, khususnya terhadap tujuh gunung berapi yang saat ini berstatus awas dan siaga.
"Secara prinsipnya gunung yang tidak punya potensi, tetap kami siagakan personel. Dan Ya, (dipertebal) untuk gunung-gunung yang berstatus awas/siaga karena memang punya potensi bahaya bagi masyarakat, itu kami sudah punya skemanya dan mereka di lapangan dievaluasi setiap harinya," kata Kepala Basarnas Kusworo saat ditemui dalam rapat Koordinasi Operasi SAR di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data tingkat aktivitas gunung api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM sampai dengan hari ini Rabu (11/12) dilaporkan ada enam gunung api yang berstatus siaga dan satu berstatus awas.
Baca juga: Operasi SAR ditutup, dua korban tertimbun longsor di Sukabumi dinyatakan hilang
Gunung yang berstatus siaga antara lain, Gunung Awu (Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara), Gunung Ibu (Pulau Halmahera, Maluku) Gunung Iya (Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur), Gunung Karangetang - Gunung Lokom (Sulawesi Utara), dan Gunung Merapi (Jawa Tengah - D.I Yogyakarta).
Selanjutnya Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang terhitung sejak Senin (4/11) dini hari ditetapkan berstatus Awas.
Kusworo mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengerahkan personel ke wilayah gunung api yang aktivitasnya sedang meningkat. Adapun jumlah personel Basarnas yang bersiaga di lokasi mencapai puluhan orang dan mereka berasal dari Kantor SAR di daerah setempat atau daerah terdekat lainnya.
Baca juga: Tim SAR gabungan berhasil evakuasi puluhan warga terjebak banjir di Sukabumi