Depok (ANTARA) - Kolaborasi tiga Perguruan Tinggi ternama, yaitu Universitas Brawijaya (UB), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), dan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) mendorong partisipasi perempuan untuk belajar dan berkarir di bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM).
Kolaborasi ini terwujud dalam kegiatan seminar online (webinar) bertajuk “From Curiosity to Career: A Guide for Girls in STEM” yang dilaksanakan pada Sabtu, 7 Desember 2024 melalui platform Zoom.
Webinar ini menghadirkan dua pembicara perempuan yang menggeluti bidang STEM, yaitu Vidi Ayuningtyas, STr.Kom, yang berprofesi sebagai Data Engineer di PT. Indosat Ooredo Hutchison, dan Dharma Aryani, PhD, seorang akademisi dari Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Pembicara berbagi pengalaman mereka yang bertujuan untuk mendorong peserta webinar terjun dan menekuni bidang STEM.
Moderator, Dr. Dewi Yanti Liliana, dari PNJ membuka fakta tentang rendahnya partisipasi perempuan yang berprofesi di sektor STEM, baik di Indonesia maupun global, yaitu masih di bawah 30 persen dan stagnan selama 60 tahun terakhir.
Prosentase ini semakin jauh menurun pada jenjang jabatan yang lebih tinggi, seperti posisi manajerial, direksi, bahkan C-level (CEO, CIO, dan setingkat).
Berbagai tantangan seperti anggapan tentang bidang STEM yang didominasi laki-laki, bias gender, dan timpangnya kesempatan berkarir di bidang STEM mengakibatkan perempuan semakin enggan terjun di bidang STEM.
Oleh karena itu, perlu mengekspose lebih banyak sosok atau figur perempuan STEM di Indonesia sebagai role-model bagi remaja putri dan generasi muda untuk memilih belajar dan berkarir di bidang ini.
Webinar diikuti sekitar 70 peserta yaitu siswi SMA/SMK/sederajat, mahasiswi, bahkan beberapa peserta laki-laki juga turut meramaikan webinar ini. Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dan sangat antusias menyimak paparan dari pembicara.
Pembicara pertama, Vidi berbagi pengalaman dan tipsnya untuk mengejar karir di bidang STEM. Vidi menekankan pentingnya mengeksplorasi minat melalui magang dan project untuk menemukan kesesuaian passion.
Selain itu, ia menekankan pentingnya memahami konsep daripada menghafal detail, sehingga perempuan tidak perlu ragu belajar STEM karena secara kemampuan tidak berbeda dengan kemampuan laki-laki.
Pembicara kedua, Dharma membahas perjalanannya dari belajar elektronik hingga bekerja di bidang telekomunikasi, menekankan pentingnya kemampuan beradaptasi dan kepercayaan diri perempuan untuk berkarir di bidang STEM.
Ia menyoroti manfaat mempelajari bidang STEM, termasuk keterampilan pemecahan masalah, inovasi, dan kreativitas.
Pada sesi diskusi, Dharma membahas adanya peningkatan inklusivitas dan infrastruktur dalam pendidikan tinggi.
Ia juga menekankan pentingnya mengembangkan kompetensi dan mempersiapkan siswa untuk transisi dari pendidikan ke dunia kerja, terutama bagi perempuan di industri STEM yang didominasi laki-laki.
Vidi menyoroti perlunya pembelajaran berkelanjutan dan kemampuan beradaptasi secara cepat terhadap perubahan teknologi.
Keduanya sepakat tentang pentingnya lingkungan kerja yang mendukung, termasuk fasilitas seperti penitipan anak dan jam kerja yang lebih fleksibel, serta pentingnya dukungan dari lingkungan terdekatnya.
Dr. Henny Rosalinda, selaku Project Leader dari Universitas Brawijaya, menjelaskan bahwa webinar ini merupakan rangkaian kegiatan dari project kolaborasi antara tiga perguruan tinggi di Indonesia (UB, UKSW,dan PNJ) dengan perguruan tinggi di Inggris, yaitu Portsmouth University yang didanai oleh British Council.
Project utama yang berjudul "Mengatasi Hambatan dari Sisi Permintaan dan Penawaran terhadap Pendidikan dan Pekerjaan Perempuan di Sektor STEM di Indonesia" ini bertujuan untuk menguraikan alasan mendasar di balik kurangnya representasi perempuan dalam disiplin STEM dan merancang strategi yang dapat ditindaklanjuti untuk mengatasi rintangan ini.
Upaya kolaboratif ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan menuju inklusivitas dan kesetaraan gender di bidang STEM di Indonesia.
Tiga perguruan tinggi dorong perempuan berkarir di bidang STEM
Sabtu, 7 Desember 2024 21:50 WIB