Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, tidak akan memaksakan konsep `Full Day School` (FDS) di sekolah setempat karena adanya kendala keterbatasan sarana prasarana penunjang pendidikan.
"Sejauh ini konsep FDS ini sudah diterapkan pada sekitar 70 persen sekolah di Kota Bekasi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzie di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, konsep tersebut sudah diterapkan dengan metode pembelajaran lima hari dalam sepekan dan setiap harinya jam belajar berlangsung hingga menjelang sore.
"Jadi saat ada wacana FDS ini tidak terlalu menimbulkan gejolak di Kota Bekasi," katanya.
Sekolah-sekolah yang sudah menerapkan konsep FDS itu, kata dia, mayoritas berada pada jenjang SMP yang sudah lengkap sarana dan prasarananya.
"Disebut lengkap karena di sekolah bersangkutan tidak lagi ada sistem `shift`, semua siswa masuk pagi sehingga bisa belajar hingga sore," katanya.
Menurut Ali, pascakurikulum 2013 diberlakukan, konsep FDS pun kian diperkuat karena kurikulum tersebut tidak mengenal sistem belajar `shift`.
Untuk jenjang SD, kata dia, konsep FDS belum banyak diterapkan, terutama pada sekolah-sekolah negeri yang masih serba terbatas sarana dan prasarananya.
"SD di Kota Bekasi kebanyakan belum berimbang antara jumlah murid dengan ketersediaan ruang kelas sehingga konsep FDS belum bisa diterapkan," katanya.
Menurut dia, penerapan FDS perlu ditunjang dengan ketersediaan ruang kelas yang memadai agar seluruh siswa dapat terakomodasi kepentingan pendidikannya.
"Maka dari itu kebijakan Pemkot Bekasi, tidak memaksakan sistem FDS ini karena menyadari kami punya andil untuk lebih dulu memfasilitasi penambahan sarana prasarana pendidikan," katanya.
Pemkot Bekasi Tidak Paksakan "Full Day School"
Selasa, 15 Agustus 2017 21:36 WIB
Sejauh ini konsep FDS ini sudah diterapkan pada sekitar 70 persen sekolah di Kota Bekasi.