Purwakarta (Antara Megapolitan) - Rais `Aam Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Kiai Ma`ruf Amin mendukung konsep pendidikan berbasis madrasah dan pesantren yang selama ini diterapkan di Kabupaten Purwakarta, Jabar, dan itu perlu dicontoh.
"Konsepnya memang lima hari, tapi bukan Full Day School (seperti yang menjadi polemik selama ini). Konsep pendidikannya berbasis madrasah dan pesantren. Ini harus menjadi contoh bagi daerah lain. Kalau konsepnya Full Day School, PBNU sendiri menolak Permendikbud tentang Konsep Pendidikan Full Day School," katanya, dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta, Rabu.
Dinas Pendidikan Purwakarta sendiri telah melakukan kerja sama dengan Kantor Kementerian Agama setempat untuk mencari jawaban atas polemik Pemendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Full Day School.
Hari sekolah di Purwakarta ini ditetapkan lima hari. Tapi usai jam sekolah berakhir sekitar Pukul 13.00 WIB, pelajar diharuskan mengikuti kegiatan agama di madrasah dan pesantren mulai pukul 14.00 WIB hingga selesai.
Kiai Ma`ruf mengimbau kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar melihat kebijakan di Purwakarta sebagai solusi atas polemik Full Day School yang selama ini terjadi.
"Pola pendidikan konsep Bupati Purwakarta ini solusi. Konsep berbasis madrasah ini yang diharapkan," kata dia.
Penerapan sekolah lima hari di Purwakarta juga mengikutsertakan pendalaman kitab kuning sebagai pelajaran yang wajib diikuti pelajar muslim, disamping kitab lain sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut oleh pelajar.
PBNU: Konsep Pendidikan Purwakarta Patut Dicontoh
Rabu, 16 Agustus 2017 21:22 WIB
Pola pendidikan konsep Bupati Purwakarta ini solusi. Konsep berbasis madrasah ini yang diharapkan.