Bogor (Antara Megapolitan) - Rahmi Fauzi, mahasiswa Program Studi Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Prof. Dr. Anas Dinurrohman Susila dan Dr. Eko Sulistyono melakukan penelitian berjudul ''Budidaya Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum) pada Lahan Kering Menggunakan Irigasi Spray hose pada Berbagai Volume Irigasi dan Frekuensi Irigasi''.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi kebutuhan air pada tanaman bawang merah pada sistem irigasi spray hose.
Bawang merah adalah salah satu komoditi sayuran yang menjadi unggulan nasional selain cabai merah dan kentang. Bawang merah merupakan komoditas strategis karena dibutuhkan sebagian besar masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mempengaruhi makro ekonomi dan tingkat inflasi. Pengusahaan bawang merah di Indonesia umumnya menggunakan sistem irigasi permukaan, dimana membutuhkan banyak air irigasi.
Di luar pulau Jawa, sentra produksi bawang merah adalah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan yang termasuk lahan kering.
Budidaya bawang merah umumnya dilakukan pada lahan kering dan membutuhkan irigasi. Pemanfaatan lahan kering di Indonesia relatif masih sedikit, sedangkan potensi lahan yang dianggap marjinal itu cukup besar untuk pengembangan pertanian.
Penanaman pada lahan kering memerlukan penyiraman yang cukup. Air sering merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman, terutama di daerah kering dan semi-kering, tapi bahkan di beberapa di daerah lembab.
Irigasi adalah faktor yang sangat menentukan dalam kegiatan pertanian terutama untuk lahan kering. Salah satu sistem irigasi yang hemat dalam penggunaan air adalah irigasi bertekanan. Irigasi bertekanan memiliki keunggulan dalam efisiensi penggunaan air sehingga cocok diterapkan pada lahan kering.
Irigasi spray (semprot) merupakan salah satu sistem irigasi bertekanan yang pemberian airnya melalui jalur pipa ekstensif biasanya dengan diameter kecil ke tanah dekat tanaman. Sistem irigasi spray memiliki keunggulan dalam efisiensi penggunaan air sehingga cocok untuk diterapkan pada lahan kering.
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Teaching Farm dan Laboratorium Pascapanen Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB dari Oktober 2014 hingga April 2015.
Hasil riset menunjukkan, tanaman dapat tumbuh normal dengan kebutuhan air sebanyak 81.17 persen. Pemberian air dengan sistem irigasi spray hose juga memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan konvensional dengan gembor. Pada pemberian air irigasi tiga hari dalam satu kali akan berdampak terhadap ketersediaan air yang sedikit bagi tanaman.
Sedangkan pemberian frekuensi irigasi terbaik berdasarkan bobot panen per petak pada penelitian ini ialah sehari dua kali. Melalui penelitian ini bagi masyarakat akan digunakan untuk menghitung kebutuhan minimum air dan frekuensi irigasi yang paling baik dengan sistem spray hose pada budidaya bawang merah. (at)