Berlin (ANTARA) - Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Jumat mengingatkan sekutut barat untuk tidak meninggalkan Ukraina sendirian dalam perang melawan Rusia.
"Rusia melancarkan perang agresi brutal dan tanpa ampun terhadap Ukraina, mengakibatkan ratusan ribu orang tewas dan luka-luka. Kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk memastikan bahwa Ukraina tidak dibiarkan sendiri dan tetap menjadi negara berdaulat," kata Scholz dalam wawancara dengan situs berita T-Online.
Scholz menyerukan kepada sekutu Barat Ukraina untuk meningkatkan dukungan militer bagi Kiev.
Yang lebih penting sekarang adalah bagi semua orang untuk melihat apakah mereka bisa berbuat lebih untuk mendukung Ukraina lebih lanjut.
Jerman, yang akan menyelenggarakan pemilu baru pada 23 Februari 2025, pada Senin mengumumkan paket senjata baru yang ekstensif untuk Ukraina dalam perangnya melawan Rusia, yang kini telah berlangsung lebih dari 1.000 hari.
Kesepakatan senjata tersebut mencakup 15 tank tempur utama Leopard 1 A5, dua tank antipesawat Gepard, satu howitzer 2000 gerak sendiri, dua sistem antipesawat Iris-T, dan dua pangkalan peluncuran rudal Patriot.
Setelah AS, Jerman merupakan pendukung terbesar kedua Ukraina yang memberikan bantuan senjata dan bentuk bantuan lainnya.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: 17 negara sahabat perdamaian bicarakan krisis Ukraina