Bogor (Antara Megapolitan) - Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Perum LKBN Antara dalam penyebarluasan informasi publik baik dari dalam maupun luar negeri sebagai bagian penguatan diplomasi digital Indonesia.
Kerja sama diperkuat dengan penandatangan perjanjian terkait pemanfaatan layanan informasi publik I-Media oleh kedua pihak yang berlangsung dalam acara lokakarya terpadu Kementerian Luar Negeri yang berlangsung di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Hadir Dirut LKBN Antara Meidyatama Suryodinigrat bersama Plt Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik, Niniek Kun Naryatie untuk menandatangani perjanjian kerja sama di sela-sela lokakarya.
Niniek mengatakan, penguasaan terhadap teknologi digital dalam diplomasi sudah menjadi keharusan. Di era "real time diplomacy", diplomat ditutut bersikap cepat tanggap dan harus mampu berkoordinasi dengan baik.
"Oleh karena itu diplomat harus dapat memanfaatkan teknologi digital seperti gawai (gadget) dan media sosial secara maksimal sehingga kegiatan berdiplomasi dapat berlangsung dengan dinamis," kata Niniek yang juga staf ahli Menlu Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri.
Menurutnya, kemajuan digital yang mempengaruhi pelaksanaan diplomasi dan memunculkan berbagai peluang sekaligus tantangan. Yakni, pertama, dunia digital mengubah partisipasi, mendorong semangat keterbukaan dan transparansi dalam diplomasi. Kedua, menciptakan sumber informasi baru, dan mengaburkan batas.
"Para diplomat harus terjun ke berbagai kanal digital, tidak terkecuali media sosial, agar dapat mengikuti secara dekat informasi yang berkembang, berinteraksi dengan masyarakat dan memberikan tanggapan secara cepat dan akurat," kata Niniek.
Direktur Utama Perum LKBN Antara, Meidyatama Suryodinigrat mengatakan, Antara merangkai semua informasi dari berbagai daerah dan sejumlah biro luar negeri. Dalam satu tahun memproduksi 165 ribu berita, 2.069 artikel, 18.851 foto, 6.647 berita TV, belum termasuk photostory, TV features, dan infografis yang didistribusikan ke media yang menjadi mitra kerja Antara.
Antara memiliki sekitar 604 wartawan yang tersebar di empat negara, 34 provinsi dan menjangkau lebih kurang 50 persen kabupaten/kota di Indonesia. Jejaring tersebut tidak dimiliki media manapun.
"Kalau mau menjangkau diplomasi publik, Antara satu-satunya. Silahkan ekploitasi untuk penyebaran informasi. Jalur distribusinya ada," kata Meidyatama yang akrab disapa Dimas.
Terkait layanan informasi publik I-Media yang dikembangkan Antara sudah tersedia seperti di Stasiun Kereta Api, dan diberbagai tempat, termasuk juga di Kementerian Luar Negeri. Menyediakan berita teks, video, foto maupun "running text".
"Semua berita tentang Indonesia baik yang diproduksi oleh Antara, maupun diisi oleh Kemenlu, pemerintah, berita promisi Indonesia ada di I-Media, semua terfokus pada Indonesia," katanya.
I-Media rencananya akan dipasang di 50 dari 132 perwakilan Indonesia yang ada di luar negeri. Seperti KJRI Los Angeles, New York di Amerika Serikat, KBRI Beijing, China, KJRI Marseille, Perancis, KJRI Sydney, Australia, KBRI Tokyo, Jepang, KBRI Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, KBRI Kairo, Mesir, KBRI Doha, Qatar, KBRI Caracas, Venezuela, KBRI Damaskus, Suriah, dan sebagainya.
Kemenlu Gandeng Lkbn Antara Pekuat Diplomasi Digital
Rabu, 26 Juli 2017 15:01 WIB
Semua berita tentang Indonesia baik yang diproduksi oleh Antara, maupun diisi oleh Kemenlu, pemerintah, berita promisi Indonesia ada di I-Media, semua terfokus pada Indonesia.