Prajurit TNI asal komando distrik militer (Kodim) 0509/Kabupaten Bekasi melakukan kegiatan penaburan zat kimia di atas lahan pertanian perkotaan atau urban farming milik Korem 051/Wijayakarta Desa Banjarsari, Kecamatan Sukatani.
"Tabur dolomit dan fosfat dilakukan Babinsa Kodim bersama para petani setempat," kata Komandan Kodim 0509/Kabupaten Bekasi Letkol Inf Danang Waluyo di Cikarang, Senin.
Ia mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan di atas lahan seluas 17,5 hektare pada areal pertanian perkotaan yang menjadi kontribusi prajurit menopang produktivitas petani.
Dirinya menjelaskan penaburan dolomit dan fosfat bertujuan untuk memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan hasil pertanian di wilayah tersebut, sebagai bagian dari program ketahanan pangan.
Penaburan dolomit dan fosfat dilakukan sebagai respons terhadap kondisi tanah yang memerlukan perbaikan untuk menghasilkan panen lebih optimal.
"Dolomit digunakan karena mengandung magnesium dan kalsium yang penting bagi pertumbuhan tanaman sedangkan fosfat mengandung fosfor yang esensial untuk perkembangan akar dan produksi buah berkualitas," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi sinergikan program Botram dengan TMMD saat Ramadhan
Danang berharap kegiatan pertanian berkelanjutan ini mampu memberikan manfaat positif bagi perekonomian daerah sekaligus meningkatkan produktivitas petani lokal di wilayah tersebut.
"Ini bukti nyata prajurit mendukung program ketahanan pangan pemerintah sekaligus mencegah inflasi melalui aktivitas pertanian komoditas bawang merah yang juga dikenal sebagai salah satu penyumbang inflasi terbesar," ucap dia.
Baca juga: Pemkab Bekasi sinergikan program Botram dengan TMMD saat Ramadhan
Danang berharap kegiatan pertanian berkelanjutan ini mampu memberikan manfaat positif bagi perekonomian daerah sekaligus meningkatkan produktivitas petani lokal di wilayah tersebut.
"Ini bukti nyata prajurit mendukung program ketahanan pangan pemerintah sekaligus mencegah inflasi melalui aktivitas pertanian komoditas bawang merah yang juga dikenal sebagai salah satu penyumbang inflasi terbesar," ucap dia.
Petani setempat Sarman (48) menyambut positif inisiatif keberlanjutan aktivitas pertanian dengan memaksimalkan komoditas bawang merah melalui partisipasi para petani lokal di sekitar lahan urban farming Korem 051/Wijayakarta.
"Sejak masa tanam hingga panen raya musim lalu kami juga sudah dilibatkan dan kini lebih banyak petani yang dilibatkan, termasuk proses penaburan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen ini," katanya.
Dia mengaku sinergi antara petani lokal dengan prajurit TNI dan Babinsa ini menjadi contoh positif dalam mencapai ketahanan pangan secara berkelanjutan.
"Semoga hasil panen musim ini nanti bisa lebih maksimal dan dari lahan ini mampu membantu pemerintah daerah mencukupi kebutuhan pangan masyarakat khususnya bawang merah," kata dia.