Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) mengajak pembangkit listrik swasta dan Excess Power PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat menyukseskan transisi energi dan mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan.
PLN mengundang 16 pimpinan pembangkit swasta (14 Independent Power Producer dan 2 Excess Power) untuk bersinergi dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berbasis energi bersih.
Direktur Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Madong, Karel Sampe Payung melalui keterangannya di Makassar, Sulsel, Sabtu, mengapresiasi PLN atas inisiatifnya dalam penyelenggaraan Rapat Koordinasi dalam rangka meningkatkan penggunaan energi bersih dan mendukung ketahanan pangan.
“Kami mengapresiasi dedikasi dan inovasi PLN dalam mendukung keberlanjutan energi hijau serta pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat,” ujar Karel.
Selama ini PLN telah mencerminkan kemampuan dalam menyediakan listrik yang andal sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.
General Manager PLN UID Sulselrabar Budiono mengungkapkan apresiasi atas dukungan para IPP dan EP sehingga PLN UID Sulselrabar dapat melayani 4,1 juta pelanggan. “Dukungan luar biasa dari IPP, kami bisa terus berkembang,” kata Budiono.
Budiono menjelaskan bahwa PLN terus bertransformasi secara konsisten untuk mempercepat transisi energi dan pemerataan akses listrik hingga pelosok, guna meningkatkan ekonomi masyarakat.“
Dalam wilayah kerja PLN UID Sulselrabar terdapat 14 IPP dan 2 EP dengan total daya mampu 88,71 MegaWatt (MW). Mereka memberikan kontribusi dalam pasokan sebesar 45,7 persen Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).
Baca juga: PLN perkuat tata kelola energi primer via transformasi digital
Baca juga: Babak baru transformasi kebijakan ekonomi pemerintah