KTNA dan Pemkab Bekasi berkolaborasi kawal setiap aspirasi petani

Kabupaten Bekasi, Jabar (ANTARA) - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengawal setiap aspirasi para petani demi keberlangsungan industri pertanian di daerah itu.

Ketua KTNA Kabupaten Bekasi Darissalam mengatakan pihaknya siap mengawal dan memberikan solusi kepada para petani di berbagai wilayah Kabupaten Bekasi untuk mengatasi beragam persoalan yang dihadapi.

"Misalnya, saat ini di wilayah bagian utara, potensi kekeringan menjadi hal yang terus kami perhatikan. Persoalan tersebut harus segera dicarikan solusi agar tidak menghambat aktivitas petani," katanya di Cikarang, Jabar, Selasa.

Baca juga: Pemkab Bekasi pasarkan produk petani lewat Gelar Pertanian-Peternakan 2024
Baca juga: Petani Bekasi kembangkan benih padi Inpago 13 tingkatkan produktivitas

Dia mengatakan solusi persoalan tersebut di antaranya dengan melakukan perawatan saluran irigasi melalui kegiatan normalisasi sungai hasil kolaborasi bersama pemerintah daerah setempat.

"Karena anggaran untuk kegiatan ini cukup besar sehingga kami butuh bantuan pemerintah daerah. Alhamdulillah, saat ini beberapa sungai sudah selesai dan sebagian lagi sedang berjalan proses normalisasi," ucapnya.

Ia menyatakan sinergi membangun sektor pertanian memiliki peran penting guna mewujudkan kemajuan industri pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani.

"Terlebih, di era digital saat ini dengan tantangan penurunan tingkat kesadaran generasi muda untuk terjun langsung ke sektor pertanian," katanya.

Baca juga: Pegiat pertanian asal Bekasi ciptakan traktor robotik tingkatkan efektivitas petani

Dirinya optimistis pembinaan sumber daya manusia secara berkelanjutan menjadi salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan kesejahteraan petani, selain penciptaan teknologi dan inovasi di sektor pertanian.

"Dengan teknologi pertanian bisa menghasilkan produk yang maksimal sehingga kesejahteraan petani meningkat. Anak-anak milenial yang sulit mencari pekerjaan di perusahaan, mereka bisa memilih profesi menjadi petani," kata dia.