Jakarta (ANTARA) - Kelompok masyarakat sipil Agenda 45 menemui Direktur Pemberitaan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Irfan Junaedi untuk membahas kerja sama dalam upaya perbaikan bangsa ke depan.
“Kami butuh ANTARA sebagai kantor berita dan juga milik negara untuk bersama-sama bagaimana kita mengomunikasikan ide-ide gagasan untuk perbaikan bangsa ini,” ucap Direktur Agenda 45 Warsito Ellwein di ANTARA Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta, Selasa.
Warsito menjelaskan, Agenda 45 merupakan kelompok masyarakat sipil yang berangkat dari keinginan untuk berkontribusi menyelesaikan permasalahan di masyarakat, mempertahankan capaian pembangunan yang sudah ada, serta ikut memajukan dan meningkatkan kualitas masyarakat.
Baca juga: Kunjungan kerja Dewas ANTARA beri motivasi pada personel Biro Papua Barat
Agenda 45, kata dia, ingin mengonsolidasikan dan menyinergikan seluruh potensi yang ada di Indonesia melalui diskusi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, perguruan tinggi, swasta, maupun komunitas. Hasil diskusi tersebut akan dibawa ke daerah untuk didiskusikan kembali, sehingga menghasilkan suatu rumusan yang lebih kaya.
“Sebetulnya yang menjadi prioritas pertama masalah-masalah demokratisasi, hak asasi manusia, lingkungan hidup, soal kesehatan, pendidikan, isu-isu yang banyak dibicarakan di masyarakat kita,” ucap Warsito.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pertemuan dengan Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA ialah untuk memperkenalkan konsep kelompok masyarakat sipil yang mereka emban sekaligus membahas potensi kerja sama dalam membangun bangsa.
“Kami tadi diskusi bahwa apa yang direncanakan atau dilakukan ANTARA bersama kita mempunyai visi yang sama untuk membangun bangsa ini bersama-sama dari perspektif yang berbeda-beda,” ucap Warsito.
Baca juga: LKBN Antara dan PT Digivla Indonesia resmi akhiri kerja sama media monitoring "Antara Insight"
Sebagai kantor berita, ANTARA hadir di berbagai daerah di Indonesia. Oleh sebab itu, ia memandang kerja sama dengan kantor berita yang berdiri sejak tahun 1937 ini sangat penting.
“Karena kalau tanpa pemberitaan, ya, nanti gaungnya itu kecil sekali, lama sekali, sementara kita butuh kecepatan. Makanya, arti penting itu kita saling butuhkan bahwa ini ada isu-isu, ada tema-tema yang kita geluti secara intensif karena ini kita bekerja secara intensif,” ujarnya.
Di samping itu, Warsito juga menilai bahwa ANTARA memiliki cara efektif untuk berkomunikasi dengan audiens. Dengan begitu, ANTARA diyakini dapat menjadi penyalur informasi penyelesaian permasalahan bangsa secara lebih utuh.
Baca juga: LKBN ANTARA resmikan kantor operasional di IKN
“Kami mencoba untuk hal ini lebih dalam, lebih panjang, lebih serius karena untuk menyelesaikan masalah ini tidak bisa hanya dengan pikiran pendek-pendek saja. Harus lebih dalam. Itu tadi kita ketemu di situ bahwa ANTARA juga tidak hanya sekadar memberitakan, tapi juga punya misi untuk ikut menyelesaikan problem-problem yang ada di Indonesia ini,” imbuhnya.
Pada pertemuan tersebut, Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA Irfan Junaedi menerima Direktur Agenda 45 Warsito Ellwein serta Dewan Pakar Agenda 45 Prof. Rosari Saleh, Prof. Ibnu Maryanto, dan Ahmad Taufan Damanik.
Agenda 45 temui ANTARA bahas kerja sama perbaikan bangsa ke depan
Selasa, 6 Agustus 2024 21:46 WIB