"Saya harap diskusi kesenian ini dapat menghasilkan pemikiran yang maju dalam kehidupan kesenian di Jawa Barat," kata Dedi Mizwar dalam sambutannya pada acara Disukusi Kesenian di Depok, Rabu sore.
Jawa Barat lanjut dia mempunyai 3 zona kebudayaan yaitu melayu betawi diwakili oleh Depok, Bekasi dan lainnya, disebelah utara Cirebon dan zona ketiga Sunda. Kebudayaan setiap kecamatan bisa berbeda-beda.
"Ini bisa menjadi modal utama dalam atraksi kebudayaan, karena pariwisata bukan sekedar alam semata," ujarnya.
Saat ini kata Dedi dalam industri informasi kreatif dimana gagasan atau ide menjadi modal utama. Ide kreatif kaitannya tentu dengan pariwisata, semakin kreatif maka pariwisata akan berkembang maju.
"Penghasil devisa negara ada empat besar yaitu migas, batubara, kelapa sawit dan pariwisata," katanya.
Dari empat itu hanya pariwisata yang mengalami kenaikan sedangkan tiga lainnya mengalami penurunan karena keterbatasan sumber daya alam. "Sektor pariwisata cenderung naik dan mudah menyerap tenaga kerja," jelasnya.
Lebih lanjut pemeran Nagabonar tersebut mengatakan pariwisata ekonomi kreatif terkait dimana ruhnya adalah kebudayaan.
Sementara itu Ketua DKD Kota Depok Nuroji mengatakan ide mengadakan diskusi kebudayaan ini sebenarnya sudah lama bahkan skala tadinya nasional bukan hanya se-Jawa Barat, namun karena keterbatasan berbagai hal maka baru bisa terselenggara hanya tingkat Jawa Barat.
"Intinya untuk silaturahmi guna mencari titik kesamaan dalam permasalahan kebudayaan dan mencari solusi bersama-sama," katanya.
Nuroji mengatakan permasalahan kebudayaan di Jawa Barat hampir sama yaitu pemerintah daerah kota atau kabupaten kurang peduli dengan kebudayaan. Padahal kata dia para senman ini juga ingin memberikan sumbangsih dalam membangun kotanya.
Sedangkan tokoh seniman Depok, Asrizal Nur mengatakan para peserta diskusi mencapai 70 pesert diantaranya Bogor, Bekasi, Bandung dan Depok.
Asrizal berharap Kota Depok bisa menjadi gerbang bagi kebudayaan Jawa Barat, karena Depok yang letaknya dekat dengan Jakarta. "Budaya harus menjadi denyut nadi bangsa," katanya.
"Ini bisa menjadi modal utama dalam atraksi kebudayaan, karena pariwisata bukan sekedar alam semata," ujarnya.
Saat ini kata Dedi dalam industri informasi kreatif dimana gagasan atau ide menjadi modal utama. Ide kreatif kaitannya tentu dengan pariwisata, semakin kreatif maka pariwisata akan berkembang maju.
"Penghasil devisa negara ada empat besar yaitu migas, batubara, kelapa sawit dan pariwisata," katanya.
Dari empat itu hanya pariwisata yang mengalami kenaikan sedangkan tiga lainnya mengalami penurunan karena keterbatasan sumber daya alam. "Sektor pariwisata cenderung naik dan mudah menyerap tenaga kerja," jelasnya.
Lebih lanjut pemeran Nagabonar tersebut mengatakan pariwisata ekonomi kreatif terkait dimana ruhnya adalah kebudayaan.
Sementara itu Ketua DKD Kota Depok Nuroji mengatakan ide mengadakan diskusi kebudayaan ini sebenarnya sudah lama bahkan skala tadinya nasional bukan hanya se-Jawa Barat, namun karena keterbatasan berbagai hal maka baru bisa terselenggara hanya tingkat Jawa Barat.
"Intinya untuk silaturahmi guna mencari titik kesamaan dalam permasalahan kebudayaan dan mencari solusi bersama-sama," katanya.
Nuroji mengatakan permasalahan kebudayaan di Jawa Barat hampir sama yaitu pemerintah daerah kota atau kabupaten kurang peduli dengan kebudayaan. Padahal kata dia para senman ini juga ingin memberikan sumbangsih dalam membangun kotanya.
Sedangkan tokoh seniman Depok, Asrizal Nur mengatakan para peserta diskusi mencapai 70 pesert diantaranya Bogor, Bekasi, Bandung dan Depok.
Asrizal berharap Kota Depok bisa menjadi gerbang bagi kebudayaan Jawa Barat, karena Depok yang letaknya dekat dengan Jakarta. "Budaya harus menjadi denyut nadi bangsa," katanya.