Padang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan 13 warga di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam meninggal dunia akibat banjir lahar dingin di dua daerah itu.
"Saat ini yang sudah masuk datanya 13 orang meninggal dunia dan 10 orang dalam perawatan," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Sumbar Ilham Wahab di Padang, Minggu.
Saat ini BPBD Sumbar bersama instansi terkait masih mengintensifkan pencarian korban lainnya yang belum ditemukan. Imbas dari kejadian tersebut BPBD melaporkan sejumlah ruas jalan nasional menuju Kabupaten Agam dan Tanah Datar tidak bisa dilalui.
Baca juga: 256 warga terdampak musibah banjir lahar Gunung Marapi Sumbar
Baca juga: Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru tercatat 3 jam lebih akibat hujan deras
Baca juga: Getaran banjir di Gunung Semeru terekam seismograf empat kali dalam 5-6 jam pada Jumat
Selain korban jiwa, BPBD Provinsi Sumbar juga masih mendata rumah-rumah warga yang terdampak akibat banjir lahar dingin baik di Kabupaten Agam maupun Tanah Datar.
Sementara itu, Kepala Basarnas Kota Padang Abdul Malik mengatakan belasan korban jiwa akibat banjir lahar dingin saat ini sudah berada di rumah sakit terdekat.
"Data yang kami terima sembilan korban telah teridentifikasi," kata Abdul Malik.
Selain itu, Basarnas bersama instansi lainnya masih mencari empat warga di Kabupaten Agam yang hingga kini belum ditemukan. Basarnas memastikan akan terus memperbaharui data serta perkembangan banjir lahar dingin.
Ada 13 warga Sumbar meninggal akibat banjir lahar dingin
Minggu, 12 Mei 2024 10:18 WIB
Saat ini yang sudah masuk datanya 13 orang meninggal dunia dan 10 orang dalam perawatan.