Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi selama 14 hari ke depan dan fokus pemulihan berbagai sektor.
"Masa tanggap darurat sepakat kita perpanjang 14 hari lagi sampai 8 Juni 2024," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Agam Syatria di Lubuk Basung, Ahad.
Ia mengatakan keputusan perpanjangan masa tanggap darurat banjir lahar dingin Gunung Marapi dan banjir bandang Gunung Singgalang saat rapat koordinasi penanganan pengurangan resiko bencana Galodoh (Demolish, Normalisasi DAS, Sabo Dam dan EWS) di Mess Pemkab Agam Belakang Balok, Sabtu (25/5).
Baca juga: 335 rumah baru tahan bencana disiapkan untuk korban banjir lahar dingin Marapi
Rapat itu diikuti langsung oleh Sekda Agam Edi Busti, bersama BNPB dan berbagai unsur lainnya.
Perpanjangan tersebut karena adanya saran, masukan, dan pertimbangan dari berbagai pihak seperti Forkopimda, BMKG dan lembaga terkait lainnya.
Saat ini masih banyak rumah yang perlu dibersihkan dari material seperti batu besar di saluran sungai yang berasal dari Gunung Marapi.
"Warga yang terdampak juga masih membutuhkan bantuan. Kita fokus pemulihan saat perpanjangan masa tanggap darurat ini," katanya.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Budi Perwiranegara menambahkan posko utama tanggap darurat saat ini berada di Kantor Camat Sungai Pua.
Sebelumnya posko utama berada di SDN 08 Simpang Bukik Kecamatan Candung.
Bupati Agam Andri Warman menyampaikan terima kasih atas dukungan dari BNPB dan berbagai pihak serta masyarakat yang turut andil bekerja keras dalam penanganan pemulihan pasca bencana ini.