Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) membawa Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi usai masuk kandang jebak di Jambak, Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Minggu.
"Harimau langsung kami bawa ke TMSBK Bukittinggi menggunakan mobil khusus usai dilakukan evakuasi dari kandang jebak," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar Antoni Vevri didampingi Kepala Resor Konservasi Wilayah I Panti BKSDA Sumbar Ade Putra di Lubuk Sikaping, Minggu.
Ia mengatakan satwa dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistimnya itu bakal diobservasi dan diperiksa secara medis medis guna mengetahui kesehatan satwa tersebut.
Baca juga: BKSDA: Seekor harimau Sumatera masuk perangkap di Aceh Selatan
Baca juga: DPRD minta Pemkot serius benahi "Medan Zoo" usai empat ekor harimau mati
Baca juga: BKSDA: Seekor harimau Sumatera masuk perangkap di Aceh Selatan
Baca juga: DPRD minta Pemkot serius benahi "Medan Zoo" usai empat ekor harimau mati
"Apabila dinyatakan sehat, tidak menutup kemungkinan dirilis atau lepas liar ke habitatnya," kata Antoni.
Baca juga: BKSDA Bengkulu minta warga desa penyangga TWA Bukit Kaba waspada kemunculan harimau
Ia mengatakan harimau tersebut masuk kandang jebak milik BKSDA Sumbar pada Minggu (4/2) pagi. Harimau sumatera itu masuk kandang jebak di sekitar kebun pinang milik warga sekitar pukul 05.40 WIB.
"Harimau Sumatera masuk dalam kandang jebak diketahui oleh petugas saat memeriksa kandang jebak pada pukul 09.40 WIB. Kami pasang semenjak beberapa hari lalu," katanya.
Ia mengatakan penanganan harimau dengan manusia tersebut dilakukan semenjak 2 Januari 2024 setelah ternak sapi milik warga dimangsa satwa tersebut.
Baca juga: BKSDA Bengkulu minta warga desa penyangga TWA Bukit Kaba waspada kemunculan harimau
BKSDA Sumbar memasang tiga kandang jebak dan setiap kandang jebak dipasang kamera untuk memantau keberadaan satwa itu. Selain itu pihaknya memantau keberadaan harimau tersebut menggunakan drone thermal pada malam dan siang hari.
"Penanganan konflik kami lakukan selama satu bulan dan banyak laporan warga selama penanganan itu. Kami berhasil menyelamatkan satwa dan mengamankan warga sekitar," katanya.