Ketua Panitia Lomba Baca Puisi Piala "Paman Birin 2" Yadi Muryadi di Banjarmasin, Sabtu, menyampaikan lima finalis dari berbagai daerah tampil pada lomba yang diikuti sebanyak 2.371 penyair.
"Final dilangsungkan pada saat gelar sholawatan di Bumi Sholawat Kiram Park, Kabupaten Banjar pada 26 Januari 2024," ujar Yadi.
Baca juga: Mahasiswa UI borong juara lomba seni religi antar mahasiswa tingkat nasional
Baca juga: Lomba puisi Kementerian BUMN dapat jadi wadah salurkan bakat dan talenta para direksi
Baca juga: Mahasiswa UI borong juara lomba seni religi antar mahasiswa tingkat nasional
Baca juga: Lomba puisi Kementerian BUMN dapat jadi wadah salurkan bakat dan talenta para direksi
Menurut dia, para penyair yang masuk final membacakan puisi di depan Gubernur Kalsel hingga terpilih pemenang, yakni Raden Mono Wangsa dari Bekasi dengan nilai tertinggi mencapai 840.
Raden Mono Wangsa berhak mendapat hadiah sebesar Rp35 juta, disusul empat juara terbaik lainnya, yakni Ridho Novrihati dari Kalimantan Selatan, Bode Riswandi (Tasikmalaya, Jawa Barat), M Sulkan (Jawa Tengah) dan Septian Natalia (Lampung) menerima hadiah sebesar Rp7,5 juta per orang.
Diketahui, ujar Yadi, Lomba Baca Puisi Piala Paman Birin 2 dengan hadiah total Rp65 juta tersebut dimulai seleksi sejak November 2023 hingga ke final diikuti dua kali lipat dari peserta Piala Paman Birin 1.
"Moga tahun depan bisa kita gelar lagi," ujarnya.
Baca juga: Yogi Sani, mahasiswa UI juara pertama lomba cipta puitisasi Al Quran
Baca juga: Yogi Sani, mahasiswa UI juara pertama lomba cipta puitisasi Al Quran
Sementara itu, Gubernur Sahbirin Noor mengapresiasi para peserta yang telah mengikuti lomba baca puisi nasional Piala Paman Birin 2.
Dia pun berharap agar lomba ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan apresiasi terhadap sastra dan budaya Indonesia.
"Lomba baca puisi ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan apresiasi terhadap sastra dan budaya Indonesia. Saya berharap, melalui lomba ini, kita dapat melahirkan generasi muda yang memiliki kecintaan terhadap sastra dan budaya," tutur Paman Birin.