1. Gunung Kembang (Wonosobo, Jawa Tengah)
Gunung Kembang merupakan salah satu gunung di Jawa Tengah yang memiliki ketinggian 2.340 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini terletak di Dukuh Blembem Kaliurip, Desa Damarkasihan, Kecamatan Kreteg.
Bagi pendaki yang ingin menaiki gunung ini, ada dua jalur yang dapat digunakan, yakni jalur Blembem dengan tarif masuk sebesar Rp25 ribu dan jalur Lengkong dengan tarif masuk Rp20 ribu. Para pendaki juga dapat menikmati keindahan alam serta ragam jenis bunga di sepanjang jalur pendakian Gunung Kembang.
Menariknya, gunung ini memiliki aturan yang ketat oleh pengelolanya, seperti pendataan barang setiap pendaki di pos keberangkatan. Semua barang harus didata secara rinci untuk memastikan tidak ada barang terlarang yang dibawa serta mengurangi risiko terbuangnya sampah di kawasan Gunung Kembang.
2. Gunung Kelimutu (Flores, Nusa Tenggara Timur)
Gunung Kelimutu merupakan gunung berapi yang terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini juga memiliki tiga buah danau yang dikenal dengan nama danau tiga warna, yakni warna merah, biru, dan putih.
Gunung dan danau Kelimutu masuk ke dalam bagian dari Taman Nasional Kelimutu dengan ketinggian 1.639 mdpl atau 5.377 kaki.
Menariknya, pendaki dapat melihat panorama alam yang mengelilingi Danau Kelimutu dari puncak gunung dan menjadi salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan keindahan matahari terbit (sunrise).
Akses masuk ke kawasan Gunung Kelimutu dapat ditempuh sekitar 50 km dari Kabupaten Ende menuju Desa Moni hingga sampai ke Taman Nasional Kelimutu. Pendaki akan dikenakan tarif masuk sebesar Rp5 ribu untuk pendaki domestik dan Rp150 ribu untuk pendaki mancanegara.
3. Gunung Papandayan (Garut, Jawa Barat)
Gunung ini berada di ketinggian 2.665 mdpl dan terletak di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ada dua jalur yang dapat digunakan untuk mendaki, yakni jalur Cisurupan dan jalur Pengalengan.
Dalam perjalanan menuju puncak, pendaki akan melintasi hamparan padang bunga edelweiss yang sangat indah. Namun, ada peraturan yang wajib dipatuhi bahwa pendaki atau siapapun dilarang memetik bunga tersebut.
Selain itu, pendaki juga dapat melihat pemandangan pepohonan kering atau biasa disebut hutan mati. Fenomena alam itu terjadi karena erupsi Gunung Papandayan di masa lampau, sehingga terbentuklah hutan mati di area Gunung Papandayan.
Untuk tiket masuknya, pendaki dapat membelinya sebesar Rp20 - Rp300 ribu sesuai dengan kategori yang dibutuhkan.
4. Gunung Batur (Bali)
Gunung Batur merupakan gunung aktif yang memiliki pemandangan indah dari Danau Batur. Gunung Batur memiliki ketinggian 1.717 mdpl dan menjadi salah satu wisata alam populer di Indonesia.
Gunung ini terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Untuk mencapai ke lokasi Gunung Batur, pendaki dapat menempuh perjalanan dari Latengaya atau Yehmampeh dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Menariknya, di salah satu sisi Gunung Batur terdapat kawasan kaldera yang terbentuk karena merosotnya permukaan tanah dan bebatuan ke perut bumi akibat kosongnya kantung magma di bawah gunung berapi. Untuk tiket masuknya, pendaki dapat membelinya sebesar Rp75 - Rp550 ribu, tergantung kebutuhan pendakian dan pemandu gunung.
5. Gunung Rinjani (Lombok, Nusa Tenggara Barat)
Gunung Rinjani terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dan berada di ketinggian 3.726 mdpl. Panorama gunung Rinjani yang indah dipenuhi oleh hutan lebat, semak belukar, hingga padang savana yang luas di dalamnya.
Selain itu, terdapat kawah segara anak yang terkenal akan keindahannya oleh para pendaki, sehingga tidak sedikit pendaki menjadikan gunung ini sebagai target utama dan impian dalam pendakian mereka. Gunung Rinjani masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang memiliki luas lebih dari 75 ribu hektar.
Pendaki yang ingin menaiki gunung ini dapat ditempuh melalui dua jalur alternatif, yakni jalur sembalun dan jalur senaru. Jalur sembalun merupakan jalur yang paling mudah ditempuh karena bidang tanah yang cukup datar dan tidak terlalu miring, sedangkan jalur senaru memiliki medan dan kemiringan yang lebih curam, tetapi dapat memangkas waktu perjalanan sejauh 1 km.
Untuk tiket masuknya, pendaki dapat membelinya sebesar Rp5 ribu bagi pendaki domestik dan Rp150 ribu bagi pendaki mancanegara.