Bogor, 30/8 (ANTARA) - Sanggar Belajar Batik Tridaya Tradisi Indonesia (TTI) memperkenalkan batik khas Kabupaten Bogor, yakni batik milik Bumi Tegar Beriman (moto Kabupaten Bogor).
"Selama ini Kabupaten Bogor belum memiliki batik sendiri seperti daerah-daerah lain di Indonesia. Tapi sekarang Kabupaten Bogor sudah mempunyai batik sendiri," kata Suwondo penanggungjawab Sanggar Batik Tridaya Kabupaten Bogor, dalam acara perkenalan batik khas Kabupaten Bogor di Cikaret, Kamis.
Suwondo, menyebutkan, ada beragam motif batik Khas Kabupaten Bogor yang berhasil diciptakan. Motif tersebut diambil dari benda-benda budaya dan alam asli Tegar Beriman di antaranya daun Teureup, kujang, talas, angrek Kabupaten Bogor, buah manggis, hujan, leuyit kampung Urug, dan Gunung Salak.
Pembuatan batik khas Kabupaten Bogor tersebut tidak lepas dari peranan siswaya yakni pengusaha Batik Tradisiku yang berhasil menciptakan batik khas Kota Bogor.
Proses terbentuknya batik khas Kabupaten Bogor berasal dari kerja sama tiga penciptanya yakni Suwondo, Siswaya dan Darmin. Ketiganya merupakan rekanan yang memiliki perhatian ke batik Indonesia.
Selama hampir dua bulan, corak batik khas Kabupaten Bogor dibentuk hingga terdapat lima motif yang terintegrasi.
"Penemuan corak batik khas Kabupaten Bogot ini berawal dari pertanyaan apakah Kabupaten Bogor sudah punya batik sendiri. Ternyata belum, kenapa bisa terjadi, karena iklim Bogor yang curah hujannya tinggi tidak cocok untuk proses pembuatan batik yang memerlukan hangat untuk mengeringkan kain batik," kata Suwondo.
Berawal dari itu, lanjut Suwondo, ia dan dua rekannya merencanakan pembentukan batik Khas Kabupaten Bogor. Dibantu Dinas Pariwisata setempat yang meminjamkan 23 aset Kabupaten Bogor untuk dijadikan bahan pembuatan motif.
"Kami berharap batik khas Kabupaten Bogor ini bisa menambah kekhasan batik Indonesia dan mampu menjadi tuan dinegerinya sendiri," katanya.
Lebih lanjut Suwondo mengatakan, di sanggarnya dapat memproduksi batik cetak, printing dan tulis. Bahan pembuatan batik menggunakan bahan sintetik yang ramah lingkungan.
Hingga saat ini, sanggarnya mampu memproduksi 200 batik cetak, 1.000 meter batik printing setiap harinya dengan memperkerjakan sekitar 10 orang pekerja.
"Semua proses pembuatan baik awal dan akhir dikerjakan di Kabupaten Bogor, termasuk pekerjanya adalah warga asli setempat," katanya.
Acara perkenalan batik khas Kabupaten Bogor dihadiri langsung Ketua Dekranasda Elly Rachmat Yasin, didampingin Kepala Bidanv UKM Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Sri Haryati dan Kepala Seksi Projec Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, S.L Wardani.
Ketua Dekranasda Kabupaten Bogor, Elly Rachmat Yasin, mengungkapkan bahwa Kabaten Bogor memang belum memiliki batik sendiri. Selama ini batik yang ada, memang ada yang diproduksi di Bogor tapi pada tahap akhir dikerjakan di Pekalongan.
Istri Bupati Bogor menyambut baik upaya Sanggar Tridaya untuk menciptakan batik khas Kabupaten Bogor dan ia siap memfasilitasi agar batik tersebut dapat dipatenkan.
"Ke depan kita akan merembukkan bersama dinas-dinas terkait dan juga tentunya tokoh adat dan masyarakat untuk membahas motif ataupun corak yang khas untuk Kabupaten Bogor, untuk selanjutnya akan kita sampaikan kepada Bupati agar dapat disetujui," katanya.
Ia mengatakan, jika corak dan motif batik khas Kabupaten Bogor tersebut telah disetujui, pihaknya akan mengupayakan tradisi penggunaan batik setiap hari Kamis dan Jumat di Kabupaten Bogor.
Sementara itu, Kepala Bidang UKM Disperindakop Kabupaten Bogor, Sri Haryati menyatakan siap untuk memfasilitasi UKM yang ingin mengembangkan batik mulai dari pasar hingga bantuan modalnya.
Laily R
Sanggar Tridaya Perkenalkan Batik Khas Kabupaten Bogor
Kamis, 30 Agustus 2012 16:36 WIB
Sanggar Tridaya Perkenalkan Batik Khas Kabupaten Bogor
Sanggar-Tridaya-Perkenalkan-Batik-Khas-Kabupaten-Bogor
