Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin menyebut perakitan tahap akhir (final assembly) 13 unit sistem radar pengendali Ground Control Interception (GCI) GM-403 yang dipesan Kementerian Pertahanan RI dari perusahaan teknologi Prancis, Thales, berlangsung seluruhnya di Subang, Jawa Barat.
Lokasi perakitan itu tepatnya di fasilitas milik PT Len Industri di Len Technopark.
“Kami akan mulai final assembly pada Oktober 2023. Itu first radar (unit pertama, red.),” kata Bobby menjawab pertanyaan ANTARA saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis (31/8).
Dia menjelaskan PT Len Industri dan Thales bekerja sama memproduksi dan merakit 13 unit sistem radar GCI GM-403 yang dibeli oleh Indonesia.
Baca juga: Kodim Bekasi serahkan 135 unit kendaraan dinas dukung kinerja Babinsa
Dalam kerja sama itu, PT Len Industri yang merupakan bagian dari industri pertahanan RI, juga ikut memproduksi perangkat untuk “transmitter” dan “receiver” radar.
“Yang kami produksi lagi di dalam negeri C2-nya, command and control. Console-nya, software-software-nya produksi di dalam negeri,” kata Direktur Utama PT Len Industri.
Dia melanjutkan komponen yang masih diproduksi oleh Thales di Prancis, antara lain komponen mechanical radar.
Kontrak pembelian 13 unit sistem radar GCI GM-403 mulai efektif sejak 20 April 2022. Targetnya, seluruh unit rampung dibuat secara bertahap selama 48 bulan (4 tahun) setelah kontrak efektif.
“Kontrak ditandatangani pada tanggal 20 April 2022 dan pengiriman dilakukan dalam waktu 48 bulan setelah tanggal efektif kontrak. Selain itu, periode garansi untuk sistem radar ini adalah 36 bulan,” kata Kepala Biro Humas Setjen Kemhan RI Brigadir Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha di Jakarta pada 28 Juni 2023.
Baca juga: Kemenhan dan Pemprov Lampung Bahas Rencana Wilayah Pertahanan
Nilai kontrak pengadaan 13 unit sistem radar itu mencapai 354 juta euro atau setara dengan Rp5,8 triliun.
“Nilai kontrak pengadaannya EUR 354.119.092,” kata Edwin.
Artinya, harga sistem radar GCI itu sekitar Rp446,8 miliar per unitnya.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI memesan 13 unit sistem radar GCI GM-403 yang dibuat oleh perusahaan asal Prancis Thales bekerja sama dengan perusahaan plat merah PT Len Industri (Persero). Kerja sama strategis pengadaan 13 unit radar GCI GM-403 itu diteken oleh Thales dan PT Len Industri di Surabaya, Jawa Timur, pada 20 April 2022. Acara penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Baca juga: Kemenhan Diminta Kaji Kembali Pembelian Airbus Militer
Dalam perjanjian itu, terutama yang terkait radar, kerja sama mencakup rencana alih teknologi untuk radar militer dan sipil, termasuk kegiatan pemeliharaan dan perawatan (MRO) di dalam negeri, dan pengembangan bersama radar Komando & Kendali (C2) nasional.
Dua perusahaan itu kembali meneken perjanjian kerja sama di Prancis pada 17 Mei 2022. Perjanjian itu menyepakati produksi bersama Radar GCI, dan dimulainya aktivitas pendefinisian aksi konkret untuk merealisasikan Head of Agreement (HoA) dari Strategic Partnership antara Len-Thales di tujuh area potensial.
PT Len dalam siaran resminya menjelaskan Radar GCI merupakan salah satu alutsista utama yang fungsinya dapat diibaratkan sebagai ‘mata’ pertahanan.
“Dengan jangkauannya yang bisa mencapai 450 km, radar tipe ini berperan memberikan pengawalan pada pesawat pencegat maupun pesawat buru sergap dalam menjalankan misinya,” demikian penjelasan PT Len Industri dalam siaran tertulisnya.
13 unit sistem radar GCI pesanan Kemenhan RI dari Thales dirakit di Subang
Jumat, 1 September 2023 7:22 WIB
Kami akan mulai final assembly pada Oktober 2023. Itu first radar (unit pertama, red.).