Jakarta (ANTARA) - Perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) telah memasuki putaran kelima dengan mencapai sejumlah kemajuan substantif pada pembahasan 19 isu perdagangan barang, jasa, dan investasi.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Djatmiko Bris Witjaksono selaku Ketua Tim Perunding Indonesia menyampaikan bahwa pekan kedua perundingan putaran kelima akan dilanjutkan pada 5-12 Juni 2023, untuk membahas isu pengadaan pemerintah, perdagangan inklusif, lingkungan, dan ketenagakerjaan.
"Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah bertemu di sela-sela pertemuan G7 bulan Mei lalu," ujar Djatmiko melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Untuk mencapai kesepakatan tersebut, kedua pihak setuju menjajaki pertemuan intersesi Trade Negotiating Committee (TNC) ICA-CEPA pada Agustus 2023. Pada putaran ini, kedua pihak berhasil menyepakati secara substansi pembahasan isu transparansi, perilaku bisnis yang bertanggung jawab, dan praktik regulasi yang baik.
Pada 2022, total perdagangan Indonesia dan Kanada mencapai 4,3 miliar dolar AS. Nilai ini tumbuh 37,1 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 3,1 miliar dolar AS.
Ekspor Indonesia ke Kanada mencapai 1,3 miliar dolar AS, sementara impor Indonesia dari Kanada 3,0 miliar dolar AS. Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Kanada pada 2022 adalah karet alam, alas kaki, pakaian pria, dan kertas. Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Kanada, yaitu pupuk, gandum, serbuk kayu, dan kedelai.
Indonesia-Kanada bahas 19 isu perdagangan
Selasa, 6 Juni 2023 11:12 WIB