"Korban ditemukan sekitar 300 meter dari lokasi musibah atau tenggelam yakni di Pantai Muara Cikaso, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud," kata Koordinator Basarnas Pos SAR Sukabumi Surya Adianto di Sukabumi, Jumat.
Menurut Suryo, tim SAR gabungan langsung mengevakuasi korban ke rumah duka di Desa/Kecamatan Cibitung, karena pihak keluarga korban menganggap kejadian ini murni karena musibah dan tidak ingin dilakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca juga: Tim SAR mencari nakhoda perahu yang tenggelam akibat tersambar petir di Pantai Muara Cikaso
Baca juga: Basarnas: 29 orang tenggelam di objek wisata air Sukabumi saat libur Lebaran
Dengan ditemukannya jasad nakhoda kapal motor Congkreng Rivia Puteri 05 ini makan operasi SAR pencarian korban kecelakaan laut dihentikan. Pihaknya pun mengucapkan terima kasih kepada tim SAR lainnya yang ikut mendukung dan membantu Basarnas dalam upaya pencarian tersebut.
Sebelumnya, Gunawan dan anak buah kapal (ABK) bernama Idoy melaut dengan menggunakan kapal motor jenis Congkreng untuk mencari ikan di lepas Pantai Muara Cikaso pada Rabu, (10/5). Namun saat di lokasi, cuaca berubah menjadi ekstrem dan spontan korban dan ABK memutar arah untuk kembali ke darat.
Tapi saat hendak memutar arah, tubuh korban tersambar petir dan langsung terjatuh ke laut dan kemudian tenggelam karena saat itu gelombang tengah tinggi.
Kapal motor yang digunakan oleh korban pun rusak, namun beruntung bagi ABK berhasil kembali ke darat tepatnya ke dermaga milik PT Sumber Baja Prima (SBP) dengan menggunakan peralatan seadanya.
Suryo mengatakan pada operasi SAR ini luas area pencarian kurang lebih 2 Nautical Miles, kemudian penyisiran di sepanjang bibir pantai hingga radius 3 km dari Dermaga PT SBP.
Puluhan personil SAR gabungan yang terlibat dalam operasi SAR terdiri dari Pos SAR Sukabumi, Polsek Tegalbuled, Polair Polres Sukabumi, P2BK BPBD Kabupaten Sukabumi, IEA Sukabumi, RAPI Lokal, Relawan Doa, Remedial, Sarda Kabupaten Sukabumi, Himpunan Nelayan Tegalbuled dan masyarakat setempat.