Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kedokteran jiwa dr Jiemi Ardian, SpKJ mengingatkan bahwa pekerja lepas atau freelancer perlu belajar menyadari batasan tubuh untuk mencegah stres, mengingat pekerjaan bisa datang kapan saja dan tidak ada jam kerja pasti sehingga waktu bekerja kadang menjadi berlebihan.
"Kita perlu belajar menyadari batasan tubuh, bukan sekadar mengikuti alur kerja dari jam dan tuntutan saja," kata Jiemi kepada ANTARA, Selasa.
Jiemi yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) itu mengatakan, tubuh manusia sebenarnya memiliki kapasitas yang terbatas.
Baca juga: Stres bisa sebabkan anak alami gangguan makan
Apalagi jika tubuh hanya banyak duduk, tidak berolahraga, serta kurang tidur, maka kapasitas tubuh akan semakin minimal sehingga stresor yang mampu diterima tubuh semakin sedikit. Begitu juga jika kekurangan nutrisi, energi tubuh akan semakin berkurang sehingga kapasitas tubuh untuk bekerja juga akan berkurang.
"Mari kita ingat bahwa berolahraga, beristirahat, dan makanan dengan gizi seimbang adalah bagian dari produktivitas, bukan lawan dari produktivitas. Maka jaga hal tersebut. Kalau sudah waktunya beristirahat, istirahatlah," ujar Jiemi.
"Sesekali boleh melampaui batas diri, tapi hanya sesekali. Jika terus menerus berada di dalam lingkungan penuh stresor, tidak jelas kapan istirahat, mungkin sudah waktunya pertimbangkan untuk mengurangi jumlah pekerjaan," lanjut dia.
Baca juga: Praktisi: Ekspresikan diri secara bebas untuk mencegah stres saat pandemi
Dokter ingatkan pekerja lepas perlu sadari batasan tubuh cegah stres karena pekerjaan
Selasa, 2 Mei 2023 12:03 WIB
Kita perlu belajar menyadari batasan tubuh, bukan sekadar mengikuti alur kerja dari jam dan tuntutan saja.