Menjelang Hari Raya Idul Fitri kebutuhan masyarakat akan konsumsi umumnya meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya, masyarakat akan berusaha mendapatkan dana dengan mengambil uang di rekening tabungan maupun sekedar mengajukan kredit atau pembiayaan ke lembaga keuangan.
Tetapi tidak sedikit pula masyarakat yang lebih memilih menggadaikan barang atau hartanya di lembaga jasa gadai untuk mendapatkan dana modal usaha menjelang lebaran.
Menurut Direktur Bisnis I PT Pegadaian Wasis Djuhar, pada bulan Ramadhan hingga lebaran, konsumsi masyarakat cenderung meningkat. Hal tersebut dimanfaatkan para pedagang makanan dan pakaian musiman untuk menambah dagangannya.
"Untuk menambah dagangan, mereka butuh modal kerja. Lalu mereka menggadaikan harta bendanya,? kata Wasis saat dihubungi di Jakarta.
Menurut Wasis, pada saat lebaran masyarakat cenderung enggan meminjam kredit di lembaga keuangan untuk mendapatkan modal. Masyarakat lebih senang menggadaikan barang atau hartanya di lembaga jasa gadai, baik di pegadaian maupun perbankan syariah yang melayani gadai emas, sebab prosedurnya lebih mudah dan praktis.
Dia menjelaskan masyarakat cukup membawa perhiasan emas miliknya, untuk sementara menjadi agunan kredit. Nantinya setelah Lebaran barang atau emas yang digadaikan dapat ditebus kembali menggunakan hasil jualan mereka.
"Kebutuhan Lebaran kan untuk kebutuhan dalam jangka sangat pendek, yaitu Ramadhan sampai dengan Lebaran. Mereka pasti ingin metode yang praktis dan cepat dalam mendapatkan uang, serta mudah dalam pelunasannya nanti," kata dia.
Di Pegadaian menurut Wasis, biasanya masyarakat banyak menggadaikan perhiasan emas untuk kebutuhan modal usaha berdagang makanan "tajil" maupun berjualan pakaian anak-anak. Pengguna layanan gadai biasanya menebus barang perhiasan emasnya menjelang Idul Fitri, untuk digunakan sebagai aksesoris pada saat "halal bi halal".
"Kecuali para pedagang yang mau memanfaatkan liburan Lebaran untuk tetap berdagang, mereka biasanya menebusnya setelah Idul Fitri," kata dia.
Wasis mengatakan masyarakat daerah Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Jawa serta Sulawesi, terutama Sulawesi Selatan, merupakan yang paling sering memanfaatkan jasa gadai di Pegadaian menjelang Lebaran.
Capai 20 Persen
Di Pegadaian sendiri peningkatan transaksi gadai menjelang lebaran mencapai 15 hingga 20 persen dibandingkan bulan-bulan biasa.
Direktur Perbankan Syariah Bank Danamon Herry Hykmanto mengatakan transaksi gadai emas di perbankan syariah biasanya juga meningkat menjelang Ramadhan. Hal ini seiring dengan meningkatnya berbagai kebutuhan dana masyarakat menjelang lebaran.
"Dari pengalaman kami selama dua tahun ini, transaksi gadai emas meningkat rata-rata hingga mencapai 30 persen pada saat Ramadhan dan menjelang akhir tahun," kata Herry.
Pengamat ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Agus Eko Nugroho mengatakan praktik menggadaikan barang menjelang lebaran sudah lumrah di Indonesia.
Menurut Agus, pada saat lebaran kebutuhan konsumsi masyarakat meningkat secara signifikan yang diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok. Masyarakat cenderung tidak dapat mengantisipasi kebutuhan konsumsinya di bulan Ramadan melalui pendapatan bulanan.
Sehingga menurut Agus, masyarakat akan mengambil jalan pintas dengan menggadaikan barang di lembaga jasa gadai yang dinilai lebih cepat dan efisien ketimbang mengajukan kredit ke lembaga keuangan yang harus melalui berbagai syarat.
"Bagi kebanyakan masyarakat, kegiatan menggadaikan barang atau emas biasanya memang dilakukan untuk membayar kebutuhan konsumsi selama Idul Fitri yang sulit ditopang apabila hanya mengandalkan pendapatan bulanan," kata Agus saat dihubungi di Jakarta.
Menurut pengamatan Agus, masyarakat biasanya menggadaikan barang-barang seperti emas dan kendaraan bermotor atau barang elektronik, tidak lain karena barang-barang tersebut lebih mudah diprediksi nilainya.
"Emas itu harganya mudah diprediksi, begitu juga dengan kendaraan bermotor serta elektronik," kata dia.
Agus mengatakan maraknya praktik menggadaikan barang-barang menjelang lebaran bisa saja merupakan indikasi bahwa masyarakat Indonesia yang berpenghasilan menengah ke bawah jumlahnya masih lebih besar dibandingkan masyarakat berpenghasilan menengah ke atas. Sebab menurut dia, masyarakat menengah ke bawah lebih aktif memanfaatkan jasa gadai.
"Memang masyarakat berpenghasilan menengah ke atas terus mengalami pertumbuhan tetapi jumlahnya tidak banyak. Jika melihat fenomena menggadaikan barang yang selalu meningkat menjelang Idul Fitri nampaknya masyarakat saat ini masih lebih banyak yang menengah ke bawah," kata Agus.
Menurut dia, dari sisi pengeluaran, masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah terbiasa menghabiskan 70 persen dananya untuk memenuhi kebutuhan pokok.
"Maka di saat kebutuhan menjelang Lebaran meningkat, dan dana pendapatan yang mereka miliki tidak memadai, mereka cenderung memilih menggadaikan harta bendanya," kata Agus.
Salah satu pengguna jasa layanan gadai, Hendri (80), mengatakan memanfaatkan layanan gadai untuk keperluan sehari-hari, khususnya menjelang Lebaran yang semakin meningkat.
"Saya menggadaikan perhiasan seperti giwang emas untuk keperluan sehari-hari saja, bukan untuk berdagang atau jualan. Sekarang ini saya gadai lima gram emas, tidak besar," kata Hendri dijumpai di Kantor Wilayah VIII PT Pegadaian, Jakarta.
Hendri yang tinggal di Grogol, Jakarta, mengatakan mendapatkan uang melalui layanan gadai lebih mudah dibandingkan meminjam kredit di lembaga keuangan khususnya perbankan, apalagi jika kredit tersebut digunakan untuk keperluan konsumtif.
"Di bank itu susah kalau pinjamnya hanya Rp500 ribu sampai satu juta rupiah. Kalau gadai kan mudah dan cepat cair, apalagi kalau menjelang Lebaran di saat butuh uang," kata dia.
"Saya bukan kali ini saja menggadaikan barang. Di bulan-bulan biasa juga pernah menggadaikan barang," ujar Hendri.
Ibnu (59), warga Jakarta, mengatakan sangat terbantu dengan keberadaan jasa gadai. Sebab dia kesulitan mendapatkan dana pinjaman dari perbankan.
"Kalau di perbankan syaratnya banyak, dan cenderung mahal bunganya. Kalau jasa gadai lebih mudah dan murah, oleh karena itu saya pilih gadai," ujar Ibnu yang menggadaikan emas untuk tambahan dana membeli mobil.
Fenomena Gadai Menjelang Idul Fitri
Jumat, 3 Agustus 2012 11:08 WIB
Fenomena Gadai Menjelang Idul Fitri
fenomena-gadai-menjelang-idul-fitri
