Anggota DPRD Serahkan Bantuan Untuk Petani Bekasi

Ilustrasi - Petani sedang menggunakan traktor tangan. (Foto Antara/ Ahmad Subaidi/Dok)

Saya berterima kasih dan bersyukur sekali terhadap bantuan ini yang memang dibutuhkan para petani kita.

Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, Daris menyerahkan bantuan berupa tiga mesin pompa air dan tiga mesin traktor untuk enam kelompok tani di daerah itu.

"Kelompok tani ini adalah Kelompok Tani Remang Daya Kecamatan Sukawangi, Jaya Harapan Kecamatan Cabangbungin," kata Daris yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi di Cikarang, Bekasi, Kamis.

Kelompok tani lainnya adalah Cempaka II Kecamatan Tambun Utara, Sukamaju IV Kecamatan Tambelang, Sukarahayu X Kecamatan Tambelang dan Taruna Tani Kecamatan Babelan.

Menurut dia, alat-alat pertanian itu berasal dari Anggota DPR RI Dapil Kabupaten Bekasi, Puti Sari yang juga berasal dari Fraksi Gerindra.

"Saya berterima kasih dan bersyukur sekali terhadap bantuan ini yang memang dibutuhkan para petani kita," katanya.

Tujuan pemberian bantuan itu guna memotivasi petani untuk meningkatkan hasil pertanian karena sering kali mengeluhkan tidak ada air untuk mengairi sawahnya. Juga untuk mendorong tercapainya sasembada pangan.

Bantuan peralatan pertanian itu diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian tahun 2016 yang digalakkan oleh tim serap gabah yaitu 1,2 juta ton padi kering siap panen.

Ia menambahkan pelaksanaan program itu akan dikawal penuh oleh prajurit dari Kodim 0509 Bekasi yang diturunkan langsung ke lapangan untuk membantu petani dalam menggarap lahannya.

"Ini sebagai bentuk pengabdian kepada negara dalam hal membantu program pemerintah guna mencapai dan mempertahankan swasembada pangan," katanya.

Sedangkan untuk stok beras daerah setempat sudah mencukupi hingga musim panen tahun 2017 dan sisanya akan dikirim ke Provinsi Sumatera Utara.

Daris menjelaskan Indonesia merupakan tempat yang memiliki lahan subur. Untuk itu perlu pemetaan dalam membangun fasilitas pertanian agar pada tahun 2017 Indonesia tidak perlu mengimpor beras.

"Ini karena stok beras sudah dapat diprediksi dan bisa memenuhi kebutuhan daerah sebagai hasil pelaksanaan program pemerintah," katanya.