Depok (ANTARA) - Kepala Pusat Pasar Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan RI, Muchamad Yusuf mengatakan ada tiga faktor yang menjadi tantangan dan telah memengaruhi perubahan di pasar kerja nasional maupun internasional.
"Yang pertama, perubahan teknologi yang mengarah dari 4.0 ke 5.0. Ini menyebabkan hilangnya banyak pekerjaan sekaligus tumbuhnya pekerjaan baru," kata Muchamad Yusuf dalam keterangannya, Rabu.
Kedua, lanjut dia, perubahan pola kerja sebagai dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan makin banyak pilihan cara kerja, mulai dari Work from Home dan sebagainya.
Baca juga: Kemenaker lakukan pemeriksaan terkait pemicu kerusuhan pekerja di Morowali Utara
Ketiga, perubahan demografi yang menyebabkan peningkatan arus migrasi pekerja di seluruh dunia. Hal-hal tersebut mengubah pola atau pakem di pasar kerja nasional dan global.
Menurut dia para pencari kerja, terutama dari generasi Z memiliki preferensi yang unik dan berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan teknologi.
"Sebagai konsekuensinya, perubahan ini mendorong pencari dan pemberi kerja melakukan penyesuaian terhadap pola kerja dan pola hubungan yang ada saat ini," ujarnya.
Perusahaan tidak mudah mendapatkan calon pekerja dengan keterampilan yang dibutuhkan, begitu juga calon pekerja sulit mendapatkan keterampilan tersebut di lembaga pelatihan maupun lembaga pendidikan.
Baca juga: Kecelakaan kerja tinggi, Kemenperin dan Kemenaker tingkatkan pembinaan SDM
"Oleh karena itu, skema kerja sama kemitraan antara perguruan tinggi dan pemberi kerja untuk mendapatkan talenta terbaik perlu ditemukan dan dialog antara perusahaan dan mahasiswa perlu lebih kerap dilakukan," kata Yusuf lagi.
Menyadari kebutuhan ini, UI melalui Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (DPKHA) menggelar acara UI Employer Forum Partnership Gathering.
Forum ini sebagai wadah pertemuan antara UI dengan para mitra pemberi kerja guna menemukan skema kerja sama terbaik dalam memperoleh talenta-talenta terbaik dari lulusan UI.
Forum tersebut dihadiri Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA.; Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris; Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K); Sekretaris Universitas, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D.
Baca juga: Kemenaker: Proses penetapan UMP 2023 masih berlangsung
Peserta lainnya berbagai stakeholder dari pemerintah, lembaga negara, publik dan swasta, hingga korporasi nasional dan multinasional.
Menurut Prof. Dedi, kemajuan teknologi dan perkembangan digital membuka peluang bagi berbagai pihak untuk melepaskan diri dari model kerja tradisional melalui kolaborasi yang gesit dan produktif.
Dalam hal ini, perguruan tinggi menjadi wadah bagi perubahan kebutuhan dunia kerja dengan berfokus pada pengembangan keterampilan transformasi.
Keterampilan tersebut meliputi kemampuan bekerja dalam tim, komunikasi tertulis dan lisan, berpikir kritis, pemecahan masalah, literasi digital, serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan.
Kemenaker: Ada tiga faktor perubahan di pasar kerja nasional
Rabu, 1 Maret 2023 17:09 WIB
Yang pertama, perubahan teknologi yang mengarah dari 4.0 ke 5.0. Ini menyebabkan hilangnya banyak pekerjaan sekaligus tumbuhnya pekerjaan baru.