Film persembahan Visinema Pictures dan Legacy Pictures ini menceritakan tentang pemuja setan dan hadirkan beberapa adegan yang sangat mengejutkan (jumpscare).
Dalam dokumentasi reaksi penonton yang diunggah melalui akun Instagram @tumbalkanjengiblis, beberapa penonton terlihat menutup mata karena tidak tahan menyaksikan adegan sadis dan mengerikan. Ada juga yang menutup telinga karena ketakutan mendengar tembang yang dilantunkan Rosa (Putri Ayudya) dan sang Nenek (Laksmi Notokusumo).
Tembang Rosa yang menyuarakan keabadian
Dalam salah satu adegan di film Tumbal Kanjeng Iblis, Rosa melantunkan mantra berupa tembang yang liriknya berbahasa Jawa. Engeta nalikaseba bebarengan kamas, janji pasrah jiwa raga, lir Balung putih. Upayane awet nem, endahing warna, kebak ing karaharjan. Salawase, salawase, salawase.
Artinya; "Ingatkah kamas waktu sujud bersamamu? Janji suci berserah jiwa raga seputih tulang. Upayakan awet muda dan indahnya rupa. Terpenuhinya harta dan kejayaan. Selamanya, selamanya, selamanya."
Menanggapi tembang tersebut, Putri Ayudya merasa liriknya sangat cocok dengan ceritanya.
"Tembang ini ngingetin aku sama Never Enough-nya Loren Allred, tapi versi Rosa. Serem banget, cocok dengan ceritanya,” papar Putri Ayudya.
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2022/12/26/Tumbal-Kanjeng-Iblis-6-2.gif)
Menyiratkan peringatan
Di adegan lainnya, ketika sang Nenek sedang membersihkan meja, ia juga menyenandungkan tembang sebagai peringatan mengenai bahaya yang mengintainya.
Wengine wus sirep, ati panas ora asrep. Bapakmu, Nduk, gawe atine bingung. Ibumu, Nduk, gawe atine limbung. Lahirmu, Nduk, ngrujit ngrujit atine linglung. Babo babo, macan galak wulu badak. Mongso borong ragane tinarik sarak. Angslup lebur raganira. Pejah mangayat suksma.
Untaian lirik tersebut setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti; "Malam telah berlalu. Hati panas, tak juga dingin. Ayahmu, Nduk, membuat hatinya bingung. Ibumu, Nduk, membuat hatinya limbung. Lahirmu, Nduk, remuk redamkan hatinya, linglung. Babo babo, macan galak kulit badak. Kulepas tangan, tubuhmu tertarik sarak. Menyusup tubuh, lebur ragamu. Musnah."
Laksmi Notokusumo, pemeran Nenek beranggapan bahwa lirik tersebut dibuatnya dengan pertimbangan matang. "Tembang tersebut dinyanyikan Nenek sebagai peringatan pada Tia (Sheryl Sheinafia) mengenai besarnya duka dan dendam Rosa untuk memusnahkan Tia," ujar Laksmi.
Tertarik untuk kembali ke bioskop dan mencermati tembang yang dilantunkan oleh Rosa dan Nenek? Atau belum sempat menonton Tumbal Kanjeng Iblis? Hari ini, Tumbal Kanjeng Iblis sedang tayang di seluruh bioskop Indonesia.