Tasikmalaya (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota Moh Faruk Rozi menyatakan, pihaknya berupaya mengurai kedapatan arus kendaraan di jalur nasional wilayah Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada H-2 Lebaran dengan memberlakukan rekayasa satu arah atau "one way'.
"Memang ada rekayasa lalu lintas ini, ya satu arah, ' yakni kendaraan yang meninggalkan Tasikmalaya dari jalur bawah ke atas untuk memberikan kesempatan dari arah Garut," kata Faruk di Tasikmalaya, Sabtu malam.
Ia menuturkan sejak Sabtu siang arus kendaraan pemudik yang datang dari arah barat atau Garut menuju Kota Tasikmalaya terjadi peningkatan mengakibatkan kepadatan di Jalur Gentong dan wilayah Ciawi.
Namun kepadatan arus kendaraan itu, kata dia, berhasil diurai setelah dilakukannya rekayasa arus lalu lintas dengan memberlakukan sistem satu arah secara bergantian dari kedua arah.
"Dua kali 'one way' dari wilayah Gentong sampai ke wilayah Ciawi dari barat ke timur, dua arah gantian," katanya.
Ia menyampaikan pemberlakuan satu arah sepenggal itu berlangsung selama setengah jam dari arah Garut menuju Tasikmalaya, begitu juga sebaliknya.
Upaya rekayasa itu, kata dia, cukup berhasil mempercepat mengurai kepadatan arus kendaraan di jalur mudik wilayah Gentong, sampai akhirnya Sabtu malam jalur kembali lancar.
"Arus lalin ramai lancar, ada peningkatan itu setelah shalat Dzuhur, dan pukul 20.00 WIB tadi (malam) kondisinya sudah ramai lancar," katanya.
Ia menyampaikan, jalur selatan Jawa Barat atau wilayah utara Kabupaten Tasikmalaya merupakan jalur mudik yang memiliki titik potensi hambatan laju kendaraan seperti adanya aktivitas pasar, dan banyak persimpangan jalan.
Meski adanya peningkatan kendaraan yang melewati Gentong dan hambatan jalur, kata dia, laju kendaraan di jalur mudik tetap masih bisa bergerak, tidak sampai berhenti lama.
"Secara umum ramai lancar, tetap jalan, belum ada signifikan sampai 'stuck'," katanya.
Ia menambahkan arus kendaraan yang melewati Gentong saat ini lebih ramai dibandingkan dengan kondisi sehari sebelumnya, meski begitu belum dapat dipastikan menjadi puncak arus mudik.
Kepolisian wilayah Tasikmalaya, kata dia, terus melakukan langkah antisipasi dengan menyiagakan personel di setiap pos pengamanan maupun pengaturan agar bisa bergerak cepat apabila ada lonjakan arus kendaraan malam ini maupun besok pagi.
"Saya melihat ini intensitas kendaraan hari ini lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya," katanya.