Bogor (Antara Megapolitan) - Ketua Tim Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan (TP4) Kota Bogor, Jawa Barat, Yayat Supriatna mengatakan, kapasitas jembatan yang ada di wilayah Kota Bogor sudah tidak memadai sehingga perlu untuk ditingkatkan.
"Kondisi saat ini beberapa ruas jembatan yang ada di Kota Bogor, kapasitasnya sudah tidak memadai lagi, seperti di Otista, Sempur, Jambu Dua, terjadi penyempitan ruas jalan," kata Yayat di Bogor, Selasa.
Menurut Yayat, untuk mendukung kelancaran sistem satu arah yang sudah dipermanenkan, kapasitas jembatan yang tersedia di Kota Bogor perlu segera ditingkatkan, agar tidak lagi menjadi hambatan lalu lintas.
"Kondisi dua jembatan di Jalan Otista hanya terdiri dari dua lajur, ini yang menjadi sumbatan arus, dari Pajajaran yang lima lajur menyempit jadi dua, sehingga terjadi antrian kendaraan," kata Yayat.
Kondisi serupa juga terjadi di Jembatan Situ Duit, Warung Jambu, juga menjadi titik hambatan karena ruas lajur yang menyempit dari arah Dadali maupun Simpang Warung Jambu.
"Pelebaran jembatan menjadi solusi yang harus segera difikirkan untuk dilakukan," katanya.
Menurut Yayat, sudah saatnya Pemerintah Kota Bogor berbenah, sistem satu arah merupakan langkah pembenahan yang dilakukan oleh Kota Bogor agar dapat memaksimalkan potensinya yang memiliki pemadangan alam yang luar biasa.
"Sistem satu arah ini bagian kecil dari penataan transportasi di Kota Bogor, penataan transportasi ini adalah skala prioritas, jika lalu lintas tertata, tentu wisatawan yang datang ke Kota Bogor akan semakin banyak," katanya.
Ia mengatakan, Kota Bogor tidak memiliki potensi sumber daya alam sebanyak Kabupaten Bogor yang bisa dikembangkan sebagai PAD. Namun, Kota Bogor dapat mengembankan kapasitasnya sebagai kota jasa dengan pemandangan alam yang dimilikinya serta letaknnya yang strategis sebagai penyangga Ibu Kota.
"Setelah SSA diberlakukan, kapasitas jalan ditingkatkan, dan adanya pembangunan jalan layang di perlintasan RE Martadinata, ini akan menjadi kenyamanan masyarakat untuk berkeliling di Kota Bogor," katanya.
Menurut Yayat, kehadiran jalan layang RE Martadinata akan segera direalisasikan tahun ini. Masyarakat yang dari arah Ciomas ingin ke Warung Jambu tidak perlu lagi melewati Kapten Muslihat, tetapi bisa langsung melintasi akses jalan layang.
"Masyarakat yang dari Warung Jambu ke Ciomas semua akan bergerak ke wilayah Semeru, tidak perlu lagi ke pusat kota untuk beputar di kebun raya," katanya.
Tidak hanya itu, lanjut Yayat, impian Pemerintah Kota Bogor untuk menjadikan Bogor surga bagi pejalan kaki juga akan segera terwujud dengan pembangunan trotoar bagi pedestrian di sekeliling Kebun Raya dan Istana Bogor juga akan segera direalisasikan.
"Trotoar untuk pedestrian juga dilengkapi track untuk pesepeda," katanya.
Pemkot Bogor Perlu Tingkatkan Kapasitas Jembatan
Rabu, 20 April 2016 10:41 WIB
Kondisi saat ini beberapa ruas jembatan yang ada di Kota Bogor, kapasitasnya sudah tidak memadai lagi, seperti di Otista, Sempur, Jambu Dua, terjadi penyempitan ruas jalan.