Sukabumi (Antara Megapolitan) - Kota Sukabumi, Jawa Barat mulai memasuki fase pertama siaga darurat tanah longsor dan banjir dengan meningkatkan kewaspadaan adanya kenaikan potensi bencana saat musim hujan.
"Walaupun baru memasuki fase pertama status siaga darurat bencana tersebut, tetapi bukan berarti potensi longsor dan banjir tidak ada, karena bencana bisa terjadi kapan saja apalagi curah hujan saat ini sudah tinggi," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsigaan Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, Pemkot Sukabumi sudah menetapkan status siaga bencana longsor dan banjir pada Desember 2015 hingga Maret 2016, jika kasus kedua bencana tersebut meningkat maka akan masuk ke fase kedua yakni tanggap darurat bencana longsor dan banjir, setelah itu masuk fase terakhir atau ketiga adalah darurat pemulihan bencana.
Pada fase ini siaga darurat ini BPBD telah mengaktifkan pos penanganan bencana dan menyiagakan relawan di daerah rawan serta melakukan berbagai sosialisasi dan simulasi terjadinya hingga penanggulangan bencana dengan tujuan untuk meminimalisasikan dampaknya seperti menekan angka kerugian harta maupun jiwa.
"Tingginya curah hujan ini warga harus meningkatkan kewaspadaan, apalagi yang tinggal di daerah rawan bencana seperti longsor dan banjir. Selain itu, segera melapor kepada kami atau petugas keamanan terdekat jika terjadi sekecil apapun bencana," tambahnya.
Zulkarnain mengatakan dari hasil pemetaan ada sebelas kelurahan di Kota Sukabumi yang masuk ke dalam daerah rawan longsor yang berada di Kecamatan Cikole, Gunungpuyuh, dan Lembursitu.
Sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan puncak musim hujan terjadi pada bulan ini.
Sukabumi Memasuki Fase Pertama Siaga Darurat Bencana
Senin, 8 Februari 2016 19:55 WIB
Tingginya curah hujan ini warga harus meningkatkan kewaspadaan, apalagi yang tinggal di daerah rawan bencana seperti longsor dan banjir.