Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Anne Hermadianne Adnan menilai sudah saatnya dibentuk santri siaga bencana menyusul peristiwa santri di Sukabumi yang meninggal dunia dan terluka akibat tertimpa tanggul kolam yang roboh di daerah itu.
"Untuk membentuk santri siaga bencana ini kami akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan setiap pondok pesantren dan BPBD tingkat kota/ kabupaten se-Jabar," katanya usai menjenguk santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darussyifa Al-Fithroh Yaspida Kabupaten Sukabumi yang menjadi korban tertimpa tanggul kolam yang roboh di RS Setukpa Lemdikpol Polri, Jumat.
Menurut Anne, ke depannya setiap ponpes perlu memiliki emergency response team (ERT) atau tim tanggap darurat yang anggotanya merupakan santri dari masing-masing ponpes.
Baca juga: BPBD Jabar sebut penanganan banjir dan longsor di tiga daerah diusahakan cepat
Baca juga: BPBD sarankan area wisata alam Gunung Tangkuban Perahu ditutup sementara hingga api padam
Selain itu, untuk membentuk santri siaga bencana serta tim tanggap darurat di ponpes, BPBD tingkat kota/kabupaten di Jabar akan memberikan pelatihan terkait berbagai informasi tentang kebencanaan seperti antisipasi dan penanganan bencana.
Kemudian setiap santri tidak hanya diberikan teori, tetapi harus mempraktikkan melalui simulasi. Sehingga, ketika ada tanda-tanda bencana mereka sudah tahu dan memperingati santri lainnya agar berhati-hati untuk meminimalkan dampaknya.
Pembentukan santri siaga bencana ini akan diawali dengan imbauan, selanjutnya apabila ada permintaan dari ponpes mengenai pembentukan santri siaga bencana dapat berkoordinasi dengan BPBD yang ada di daerahnya masing-masing.
Baca juga: BPBD Jabar siagakan personel bantu warga di Cigirang seberangi sungai Cikaso
Pembentukan santri siaga bencana ini perlu dilakukan mengingat Jabar merupakan provinsi dengan angka bencana hidrometeorlogi tertinggi di Indonesia. Bahkan, sejak awal hingga pertengahan November sudah terjadi 81 bencana yang tersebar di berbagai kota/kabupaten, di mana daerah yang paling banyak terjadi bencana adalah Kabupaten Bogor.
BPBD Jabar nilai saatnya ponpes perlu bentuk santri siaga bencana
Sabtu, 16 November 2024 6:05 WIB