Jakarta (ANTARA) - Pembangunan pengerjaan LRT Jakarta Fase 1B dari Stasiun Velodrome hingga Stasiun Manggarai yang dikerjakan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) bersama PT Waskita-Nindya Karya-LRS KSO telah mencapai 39,83 persen per 10 Desember 2024.
"Pembangunan terus mencatatkan perkembangan positif," kata Pelaksana Tugas (Plt) Project Director LRT Jakarta Fase 1B Prasetyo Rianda Mulyo di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, perkembangan pekerjaan yang sudah dicatatkan pada Zona 1 adalah penyelesaian 1,29 rail dan 3rd rail, pekerjaan arsitektural (lantai, dinding, fasad) dan pembangunan linkway pada Stasiun Rawamangun.
Sedangkan pada Zona 2 adalah balok girder yang sudah tersambung yakni sebanyak 10 span di area Jalan Tambak.
"Saat ini kami terus melakukan akselerasi, khususnya pada area Zona 2 di Jalan Pramuka Raya, Matraman dan area Manggarai sudah dimulai," kata dia.
Baca juga: Jumlah penumpang LRT dan MRT Jakarta pada Juni naik 6,38 persen dibanding bulan Mei
Baca juga: LRT Jakarta angkut penumpang 3.545 saat malam tahun baru
Dia berharap LRT Jakarta Fase 1B ini selain dapat mengurangi kemacetan, juga akan menjadi moda transportasi yang modern dan nyaman.
Proyek LRT Jakarta Fase 1B, dengan panjang lintasan 6,4 kilometer yang mencakup lima stasiun, yaitu Stasiun Velodrome, Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman dan Stasiun Manggarai ditarget rampung pada 2026.
LRT Jakarta Fase 1B mendukung integrasi antarmoda di Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) juga mengoptimalkan teknologi "Building Information Modelling" (BIM) untuk memantau perkembangan pembangunan.
"Teknologi ini memungkinkan deteksi dini atas ketidaksesuaian kualitas dan desain serta berfungsi sebagai bank data untuk seluruh proyek LRT Jakarta Fase 1B," kata dia.
Baca juga: MRT Jakarta ikut terlibat dalam rencana pembangunan LRT di Pulau Bali
Antusias warga Jakarta terhadap proyek LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai semakin meningkat. Warga berharap dengan beroperasinya LRT Jakarta Fase 1B ini dapat menjadi alternatif yang menarik untuk mobilitas warga Jakarta.
Warga Jakarta bernama Lukman mengaku sering menggunakan kendaraan pribadi untuk bekerja dan banyak sekali waktu
yang terbuang di jalan.
"Saya berharap dengan adanya LRT Jakarta Fase 1B, waktu tempuh saya pergi ke kantor bisa lebih singkat," kata dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta pada Januari 2024 mencatat jumlah pengguna transportasi umum di Jakarta mencapai 34.175.182 penumpang.
Jumlah ini naik 23,76 persen dibandingkan Januari 2023 dan hal ini menunjukkan masyarakat banyak yang sudah mulai beralih ke angkutan umum.