Jakarta (Antara Megapolitan) - Klub Mitra Kukar menjuarai turnamen Piala Jenderal Sudirman setelah 2-1 atas Semen Padang dalam partai final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu. Atas kemenangan itu, Mitra Kukar berhak mendapatkan hadiah Rp2,5 miliar.
Kepastian kemenangan klub yang berjuluk Naga Mekes ini dipersembahkan oleh Yogi Rahadian pada menit 90. Sebelumnya, anak asuh Jafri Sastra itu tertinggal lebih dahulu oleh pemain Semen Padang, Adi Nugroho dan akhirnya disamakan oleh Michael Orah.
Pertandingan antara Mitra Kukar melawan Semen Padang terbilang ketat sejak awal babak pertama. Kedua tim sama-sama langsung mencetak gol. Dan Kabau Sirah (sebutan Semen Padang) lebih beruntung karena mampu menciptakan gol terlebih dahulu.
Kondisi ini membuat ribuan suporter Semen Padang yang memadati stadion terbesar di Indonesia itu bersorak. Apalagi, sebelumnya banyak peluang yang didapat oleh anak asuh Nil Maizar itu. Namun, situasi ini langsung ditangkap oleh Jafri Sastra.
Dalam kondisi tertinggal, pelatih Mitra Kukar langsung merombak pemainnya dengan memasukkan tenaga baru, Rodrigo Dos Santos dan Michael Orah. Kondisi ini membuat serangan semakin tajam meski kondisi lapangan licin akibat guyuran hujan.
Tekanan demi tekanan dilakukan klub yang berjuluk Naga Mekes ini dilakukan. Berbekal pemain yang cukup berpengalaman, tim asal Kalimantan itu tak kenal lelah untuk menyerang. Hanya saja hasilnya masih nihil.
Begitu juga dengan Kabau Sirah. Semen Padang yang sudah haus dengan kemenangan tetap bermain konsisten meski sudah unggul. Serangan terutama dari sektor sayap terus dilakukan. Hanya saja, serangan itu selalu tertahan barisan pertahankan Mitra Kukar yang dimotori Rudolof Yanto Basna.
Dukungan suporter yang menguasai stadion membuat Vendry Mofu dan kawan-kawan lebih trengginas. Terbukti mereka terus menekan meski pertahankan lawan solid. Hingga babak pertama usai kedudukan tetap 1-0 untuk keunggulan Semen Padang.
Memasuki babak kedua Mitra Kukar langsung mendobrak. Bahkan tekanan yang dilakukan Yanto Basna dan kawan-kawan langsung menusuk kepertahanan Semen Padang. Hanya saja sang penjaga gawang Jandia Eka Putra tampil sigap dalam mengamankan gawangnya.
Jual beli serangan terus terjadi diawal babak kedua. Bahkan pertandingan sedikit keras. Terbukti pada menit 54 salah satu pemain Semen Padang yaitu Koo Yu Hyun harus diusir keluar lapangan oleh wasit setelah mendapatkan dua kartu kuning. Dengan demikian Kabau Sirah harus bermain 10 orang disisa waktu.
Unggul jumlah pemain membuat Mitra Kukar kembali mendobrak. Tekanan demi tekanan terus dilakukan oleh Rizky Pellu dan kawan-kawan. Kondisi lapangan yang licin tidak membuat anak buah Jafri Sastra ini canggung. Meski demikian lawan juga tidak tinggal diam.
Pelan tapi pasti, anak asuh Jafri Sastra ini mampu menguasai pertandingan. Dan akhirnya Michael Orah mampu membawa timnya menyamakan kedudukan pada menit 81. Kondisi ini disambut dengan gembira oleh pemain dan pendukung setianya yang duduk di tribun stadion.
Mampu menyamakan kedudukan Mitra Kukar lebih percaya diri. Hampir semua pemain terus berusaha membangun serangan dengan baik. Akhirnya pada menit 90, pemain pengganti yaitu Yogi Rahadian mampu membawa timnya berbalik unggul dari Semen Padang.
Disisa waktu yang ada, Semen Padang berusaha menyamakan kedudukan. Hanya saja pemain Mitra Kukar bermain dengan rapi dan sulit ditembus. Akhirnya hingga peluit tanda pertandingan ditiup wasit Thoriq Al Khatiri kedudukan tetap 2-1 untuk kemenangan Mitra Kukar.