Bogor (Antara Megapolitan) - Dewan Kesenian Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bogor, Jawa Barat, mendorong pelaku industri kecil menengah (IKM) untuk mampu bersaing dalam masyarakat ekonomi ASEAN dengan menjaga kekompakan satu dengan yang lainnya.
"Sesama pelaku IKM haruslah menjaga kekompakan. Bagi IKM yang sudah maju dapat membimbing pelaku IKM lainnya untuk bisa menghadapi MEA," kata Ketua Dekranasda, Yanne Adrian Bima Arya, dalam acara perayaan sewindu Batik Bogor Tradisiku, Rabu.
Ia mengatakan, selain kekompakan, pelaku IKM dituntut untuk terus berinovasi dan bekreativitas menciptakan produk-produk yang mampu bersaing di pasal lokal, nasional maupun global.
"Teruslah berinovasi dan berkreasi serta meningkatkan kualitas agar dapat bersaing baik di tingkat regional, nasional maupun internasional," katanya.
Dikatakannya, jumlah IKM di Kota Bogor mencapai ribuan, menyajikan berbagai produk mulai dari kerajinan tangan, pakaian, batik, hiasan, hingga beragam makanan kuliner. Batik Bogor Tradisiku menjadi salah satu contoh IKM yang mampu berkembang pesat dan berdaya saing kuat.
"Apa yang sudah diraih Batik Bogor Tradisiku bukan suatu proses yang mudah dan sebentar. Semua menjadi anugerah yang diawali dengan usaha tanpa kenal lelah, yang akhirnya dapat dinikmati," katanya.
Yanne berharap Batik Bogor Tradisiku turut berkontribusi membantu pemerintah daerah melakukan pembinaan kepada pelaku IKM lainnya, dan begitu pula para pelaku IKM dapat belajar dari kesukseskan Batik Bogor Tradisiku mengembangkan usahanya.
Pendiri Batik Bogor Tradisiku, Siswaya mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah pelaku IKM lainnya di Kota Bogor untuk melakukan pembinaan terutama di bidang batik membatik.
"Kami sudah memiliki 10 binaan yang berdiri sendiri atau menjadi penerus Batik Bogor Tradisiku," katanya.
Ia mengatakan, menapaki usia sewindu, Batik Bogor Tradisiku diharapkan dapat memotivasi berkembangnya batik-batik lokal asal Bogor yang akan menambah keberagaman batik serta menjadi kebanggaan masyarakatnya.
"Beragamnya batik di Bogor dapat menjadi kebanggaan bagi warga Bogor, karena dapat meneruskan tongkat estafet Batik Bogor Tradisiku," katanya.
Siswaya mengatakan, Batik Bogor Tradisiku memiliki ciri khas dengan motif yang menampilkan wajah asli Bogor, seperti Kebun Raya, Kujang, Rusa, Talas dan hujan. Selain itu, pemilihan warna ungu sebagai warna khas merupakan warna kesukaan dari salah satu permaisuri Prabu Siliwangi.
"Dalam pemilihan warga serta motif, kami selalu mendiskusikannya dengan para tokoh, budayawan dan seniman yang ada di Bogor," katanya.
Batik Bogor Tradisiku, sudah menjadi kerajinan khas Kota Bogor, yang banyak dicari wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Perkembangan usaha batik tersebut telah mencapai tingkat internasional.
Pada tahun 2012-2013, Batik Bogor Tradisiku bersama Batik Pekalongan dan Jakarta, mewakili Indonesia dalam kerja sama batik antara Indonesia dengan Jepang.
"Batik Bogor Tradisiku mendapatkan penghargaan industri hijau, yang diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Desember 2015 lalu," kata Manager Operasional Batik Bogor Tradisiku, Lisha Luthfiana Fajri.
Ia menambahkan, tahun 2013, Batik Bogor Tradisiku juga telah mendapatkan juara satu Gugus Kendali Mutu di Yogyakarta. Tingkat Provinsi Jawa Barat, mendapatkan penghargaan tertinggi atas kontribusi di bidang seni dan budaya dari Gubernur.
"Gubernur Jawa Barat secara langsung menyerahkan anugerah Inovasi Jawa Barat kepada Batik Bogor Tradisiku sehari setelah 17 Agustus tahun lalu," katanya.
Lisha menambahkan, Batik Bogor Tradisiku juga telah mengembangkan usaha hingga tingkat internasional dengan menjalin kerja sama dengan sejumlah kota besar di Amerika Serikat, Asia, Eropa, Australia dan Afrika.
"Khusus Afrika, motif Batik Bogor Tradisiku mendapat apresiasi dari masyarakat Afrika, mereka merasa cocok dengan motifnya sesuai dengan selera mereka," katanya. ***3***
(T.KR-LR)
Ridwan Chaidir
(T.KR-LR/B/R010/R010) 13-01-2016 22:01:11
Dekranasda Bogor Tingkatkan Kekompakan IKM Hadapi MEA
Kamis, 14 Januari 2016 9:33 WIB
Sesama pelaku IKM haruslah menjaga kekompakan. Bagi IKM yang sudah maju dapat membimbing pelaku IKM lainnya untuk bisa menghadapi MEA.