Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar berkomitmen menjadikan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) segtempat sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif dan wisata budaya.
"Kami terus berupaya menghidupkan kembali peran lembaga tersebut sebagai wadah pemberdayaan perajin lokal sekaligus pusat promosi produk unggulan daerah," kata Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan Aceh Besar Sulaimi di Ingin Jaya, Rabu.
Gedung Dekranasda tidak hanya sebagai ruang administrasi, melainkan pusat kegiatan ekonomi kreatif, mal suvenir, sekaligus lokasi berbagai kegiatan yang melibatkan UMKM, perajin, dan komunitas budaya.
“Kami ingin Dekranasda benar-benar hidup dan bermanfaat bagi masyarakat. Karena itu ke depan kami akan mengagendakan festival, pameran, hingga ajang promosi yang lebih terstruktur," katanya.
Adapun rencana pengembangan fasilitas Dekranasda secara bertahap tahun 2026 ditargetkan pembangunan gerai kuliner dengan konsep lantatur (drive thru), restoran, coffee shop, pusat jajanan UMKM, serta area bermain anak.
Kemudian pada tahun 2027, pengembangan berlanjut dengan pembangunan pusat suvenir, ikon Rumoeh Aceh, dan panggung pertunjukan seni budaya.
Kemudian Tahun 2028 ditargetkan berdiri museum kerajinan sejarah dan budaya, sedangkan pada tahun 2029 akan dilakukan penyempurnaan manajemen dan sistem pengelolaan sehingga Dekranasda benar-benar menjadi pusat ekonomi kreatif terpadu.
Baca juga: Aceh Besar survei pelestarian cagar budaya
Baca juga: Mengangkat kesejahteraan warga Lubok Sukon Aceh melalui label desa wisata
Baca juga: Ini dia destinasi wisata Aceh Besar yang layak dikunjungi wisatawan
