Kabupaten Bogor (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menegaskan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) berperan dalam membawa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal naik kelas.
Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri pelantikan pengurus Dekranasda Kabupaten Bogor periode 2025-2030 di Gedung Serbaguna I, Sekretariat Daerah, Cibinong, Kamis.
Pelantikan pengurus dipimpin langsung oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Bogor, Eva Rudy Susmanto, dan dihadiri jajaran pemerintah daerah. Ajat hadir mewakili Bupati Bogor Rudy Susmanto.
Menurut Ajat, Kabupaten Bogor memiliki potensi besar di bidang kerajinan. Jika dikelola secara profesional, potensi tersebut tidak hanya memperkuat pariwisata dan identitas budaya, tetapi juga mampu melahirkan produk unggulan bernilai ekonomi tinggi.
“UMKM adalah pilar penting ekonomi masyarakat. Kita ingin pelaku UMKM di Kabupaten Bogor bisa naik kelas, memiliki produk berkualitas tinggi, bernilai ekonomi, dan berdaya saing,” kata Ajat.
Ia menambahkan, Dekranasda berperan strategis sebagai wadah yang menghimpun pemangku kepentingan di bidang seni dan kerajinan. Fungsi Dekranasda bukan hanya melestarikan budaya, tetapi juga membina, melatih, hingga memperluas akses pasar bagi perajin.
“Dekranasda harus dapat mengembangkan klaster atau kelompok pengrajin yang fokus memproduksi satu produk yang bisa didorong menjadi produk unggulan daerah,” ujarnya.
Ajat menyebut sejumlah kerajinan khas yang berpotensi menjadi unggulan daerah, antara lain golok dari Kecamatan Jasinga, logam dari Citeureup, batik dari Kemang, rajut dari Cisarua, tas kulit dari Ciampea, dan kerajinan bambu dari Tenjolaya.
Ia optimistis produk kerajinan lokal Kabupaten Bogor dapat berkembang lebih jauh, menembus pasar nasional bahkan internasional.
“Dengan begitu, kerajinan dari Kabupaten Bogor dapat berkembang, menjadi produk unggulan, dan membawa manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
