Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof. Dr. Edie Toet Hendratno menyatakan terwujudnya pembangunan 6 rumah ibadah di lingkungan kampus UP adalah bagian dari ikhtiar kami dalam menjaga nilai-nilai Pancasila.
"Kami sadar sebagai perguruan tinggi, sebagai mahasiswa yang terdidik, tanggung jawab moral dan kebangsaan itu akan selalu menyertai," kata Prof Edie Toet saat acara Live Seminar Pembangunan Rumah-Rumah Ibadah di Perguruan Tinggi, sarana komunikasi antar Agama dan Pendidikan karakter Mahasiswa yang diselenggarakan oleh ILUNI UI, Sabtu.
Sebagai bagian dari bangsa ini kata Edie Toet, UP bermaksud untuk ikut mengambil peran aktif menjaga dan merawat keberagaman tersebut. Nilai kebersamaan dan keberagaman termasuk nilai saling menghormati dan saling menghargai yakni toleransi antara pemeluk agama harus ditumbuhkan di kampus UP ini.
Menurut Prof. Edie Toet, keberagaman yang ada bukanlah perbedaan yang membatasi, sebaliknya merupakan hal yang saling melengkapi dalam persatuan dan kesatuan untuk kemajuan bangsa.
Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki arti penting, sebagai modal sosial yang besar untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang maju dan sejahtera. Sehingga keberagaman tersebut bukanlah menjadi perbedaan yang membatasi, melainkan hal yang saling melengkapi dalam persatuan, kesatuan dan kemajuan bangsa.
Upaya pembangunan rumah ibadah di UP, merupakan niat dan tujuan menghadirkan Toleransi bersifat Ekumenis yaitu toleransi yang menghargai semua bentuk perbedaan, baik itu isi ajaran dan toleransi antar pemeluknya.
Baca juga: FTUP gelar bedah buku secara virtual
Oleh karena itu dalam menyambut Tahun Toleransi ini, UP sudah menunjukkan komitmennya dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang terkait toleransi, yang salah satunya adalah membangun 6 (enam) rumah ibadah di dalam lingkungan UP, yang menjadi penanda khusus bagi UP, bahwa seyogyanya, kami mampu memfasilitasi dan mengakomodir berbagai perbedaan nilai dan dan membiarkannya hidup, bahkan sampai dapat mengharmonisasikannya.
Melalui jalur pendidikan UP terus berusaha sesuai dengan apa yang telah di gariskan oleh para pendiri UP yakni mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Nilai yang terdapat pada Pancasila, dijadikan paradigma ilmu pengetahuan bagi pengembangan ilmu dan di jadikan padanan moral bagi perkembangan teknologi.
Kegiatan Live Seminar Pembangunan Rumah-Rumah Ibadah di Perguruan Tinggi dilaksanakan secara daring dengan menghadirkan beberapa pembicara diataranya Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas, Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro, SE., MA., Ph.D.
Direktorat Sumber Daya Ditjen Dikti Kemendikbudristek Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed. Rektor Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH., M.Hum. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan IPDN Dr. Drs. Ismail Nurdin, M.Si. Anggota Ahli Greenmetric Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, M.Arch., Pd.D. serta penanggap Leimena Institut, Wahid Foundation, Dr. Teddy Prasetyono, Prof. Soenaryo, Dr. Metta Sari Ishak, Drs. Made Supartha, M.Hum. dan di moderatori oleh Rektor IBN Dr. M.F. Christiningrum, Ak, CA.
Baca juga: Universitas Pancasila raih penghargaan bergengsi IPBA-XVI Tahun 2022
Pembangunan 6 rumah ibadah di lingkungan kampus UP, pada tanggal 5 Januari 2022 yang lalu, UP telah meresmikan 6 rumah ibadah, yaitu Masjid At-Taqwa UP, Gereja Santo Petrus UP, Graha Layanan Kristen UP, Pura Widya Santika UP, Vihara Dhamma Sasana UP dan Kelenteng Kebajikan Agung UP, proses pembangunan 6 rumah ibadah ini dilakukan secara gotong royong, dengan melibatkan berbagai pihak baik internal maupun eksternal.
Peresmian 6 (enam) Rumah Ibadah tersebut sesuai dengan jumlah agama yang diakui oleh Negara berdasarkan UUD NRI 1945 yakni pada Pasal 29 ayat (2) dan Undang-Undang PNPS Nomor 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama.
Rumah-rumah ibadah tersebut diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin dan dihadiri juga oleh Bapak Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Bapak Gubernur DKI Jakarta H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D, Imam Besar Masjid Istiqlal Bapak Prof. Dr. KH. Nasarudin Umar, MA., utusan yang mewakili Panglima TNI dan Kapolri, serta beberapa Duta Besar dari Negara-Negara Sahabat.
Pembangunan 6 rumah ibadah tersebut menjadi “Rumah Keberagaman” di lingkungan kampus UP. Tempat dimana seluruh sivitas akademika dapat membangun relasi keimanannya baik yang beragama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.
Tempat dimana kami belajar mempererat hubungan kemanusiaan, bertoleransi dan menjaga persatuan, belajar berdiskusi untuk sebuah keputusan, dan belajar bersikap adil bagi sesama.
Rektor UP: Pembangunan 6 rumah ibadah menjaga nilai-nilai Pancasila
Sabtu, 5 Maret 2022 21:20 WIB
Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki arti penting, sebagai modal sosial yang besar untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang maju dan sejahtera.