Sukabumi (Antara Megapolitan) - Permintaan benih ikan hias jenis arwana dari para pembudidaya ikan hias di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencapai 40 ribu ekor setiap bulannya.
"Hingga kini kami belum bisa memenuhi permintaan pasar tersebut, karena dari beberapa pembudidaya ikan hias khususnya arwana hanya mampu memenuhi pasar sekitar 20 persen dari permintaan," kata paguyuban pembudidaya ikan arwana Sukabumi, Aden Syaibatu Hamdi di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, ia yang mempunyai lahan budidaya arwana seluas satu hektare lebih hanya mampu memenuhi permintaan pasar sebanyak 1.000 sampai 1.500 ekor dan paling banyak hanya 2 ribu ekor saja. Bahkan, jika musim kemarau benih arwana sulit didapat karena ikan hias benilai ekonomi tinggi ini kawin pada saat musim penghujan.
Adapun harga setiap ekor benih arwana jenis silver dan Banjar Rp30 ribu hingga Rp35 ribu untuk ukuran tiga minggu. Masih terbuka lebarnya peluang usaha ini, pihaknya berharap ada pembudidaya yang bisa memanfaatkannya, bahkan ia pun siap memberikan bibit arwananya jika ada pembudidaya yang benar serius ingin membudidayakan ikan ini.
"Progam inti plasma pun kami genjot agar, permintaan pasar arwana terpenuhi. Adapun eksportir yang sudah siap menampung benih ikan ini berasal dari Jakarta dan Bandung, mayoritas arwana dari Sukabumi diekspor ke Tiongkok, Singapura dan beberapa negara di Eropa," tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir mengatakan permintaan pasar akan hias dari Kabupaten Sukabumi memang cukup tinggi. Ada beberapa andalan ikan hias dari daerah ini seperti koi, arwana, gupi, neon tetra dan ikan hias air laut.
"Permintaan memang cukup tinggi, namun belum bisa memenuhi permintaan pasar. Maka dari itu, kami terus menggenjot bisnis budidaya ikan hias melalui berbagai cara agar bisa dimanfaatkan peluang usaha ini oleh para pembudidya," katanya.
Kebutuhan Benih Arwana Di Sukabumi 40 Ribu/Bulan
Jumat, 4 Desember 2015 21:21 WIB
Progam inti plasma pun kami genjot agar, permintaan pasar arwana terpenuhi.