"Pemberdayaan masyarakat yang tinggal di kawasan UGCCP khususnya warga Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas ini merupakan salah satu bentuk kontribusi mahasiswa dan kampus PPM School of Management sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar di tengah pandemi COVID-19," kata Dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Kepemimpinan di PPM School of Management Yunita Andi Kemalasari di Sukabumi, Senin, melalui aplikasi daring.
Dipilihnya Desa Ciwaru untuk menjalankan program pemberdayaan masyarakat melalui usaha budidaya lebah madu, karena daerah ini cocok untuk membudidayakan lebah madu karena ditunjang sumber daya alam (SDM) yang mumpuni.
Menurut Yunita, pelatihan yang diikuti 25 peserta terdiri dari kelompok pemuda, tani serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ini juga bekerjasama dengan Hengkara Honey Farm serta untuk ikut berkontribusi dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s).
Para mahasiswa yang turun menjalankan program pemberdayaan masyarakat UGGCP tidak hanya sebatas memberikan pelatihan saja, tetapi juga memberikan bantuan berupa prasarana budidaya dan sejumlah ratu serta koloni lebah madu.
Baca juga: Jamkrindo tanamkan PHBS kepada anak berusia dini
Tidak hanya itu, peserta pun dikenalkan aplikasi SiApik untuk mengelola keuangan yang bisa diunduh secara bebas seperti di play store, sehingga warga juga
mendapatkan edukasi tentang pembukuan dan pencatatan keuangan yang lebih efektif dengan memanfaatkan aplikasi itu.
"Kami tentunya akan terus berkomitmen untuk membantu meningkatkan perekonomian warga melalui pemberdayaan masyarakat dan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini sebagai bagian proses pembelajaran untuk bisa mengenali serta merasakan apa masalah yang ada di masyarakat dan bersama-sama mencari solusinya," tambahnya.
Yunita mengatakan kegiatan lapangan masuk ke dalam mata kuliah pengembangan kepemimpinan yang tujuannya setelah terjun langsung ke masyarakat diharapkan para mahasiswa memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) dengan hati. Sebagai seorang pemimpin dituntut untuk tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga bisa memimpin dengan hati nurani.
Lanjut dia, dengan mengimplementasikan materi kuliah melalui kegiatan pemberdayaan, mahasiswa bisa memberikan manfaat yang lebih nyata untuk masyarakat yang tujuan utamanya mendorong perekonomian berkelanjutan.
Baca juga: Dekranas kembangkan industri kreatif di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Pengelola UGGCP Yudi Panca Yoga mengapresiasi PPM School of Management dan para mahasiswanya yang telah membantu proses pemberdayaan untuk warga.
Ia menyebutkan budidaya lebah madu ini merupakan terobosan baru dan baik yang merupakan kolaborasi untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah. Apalagi kualitas kampus dan mahasiswanya pun sudah terbukti sehingga bisa menawarkan solusi ekonomi berkelanjutan berupa budidaya lebah madu.
Seperti diketahui madu merupakan salah satu komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, bahkan permintaannya pun tinggi. Tinggal yang terpenting dalam program pemberdayaan masyarakat di sektor ekonomi adalah optimalisasi ekosistem geopark.
Baca juga: Jamkrindo bantu gerakkan sektor peternakan di Sukabumi
Sementara salah satu peserta pelatihan Andi mengatakan dirinya baru mengetahui SDA yang ada di UGGCP yang bisa dimanfaatkan untuk perekonomian warga dan cocok untuk dibudidayakan ternyata tidak hanya mangga, tetapi objek wisata andalan Kabupaten Sukabumi ini pun cocok untuk berbudidaya lebah madu.
"Keberadaan pohon mangga yang tumbuh subur di sini dengan luas kebun kurang lebih 200 hektare ternyata menjadi sumber pakan lebah, di mana lebah akan menghisap sari dari bunga mangga. Dan dengan adanya kegiatan ini menambah semangat kami untuk terus meningkatkan perekonomian warga apalagi permintaan madu terus meningkat di masa pandemi karena memiliki kandungan nutrisi untuk menjaga daya tahan tubuh sehingga ini merupakan peluang," katanya.