"Banyak TK aktif beralih ke BPU karena KPBU terdampak pandemi sehingga bayak beralih ke sektor wiraswasta," kata Kepala Bidang Kepesertaan BPJAMSOSTEK Cabang Bogor M. Abdurrohman Sholih di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Ia menjelaskan situasi Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) oleh BPJAMSOSTEK saat pandemi COVID-19 memang terganggu dari segi kepesertaan karena banyak pengurangan karyawan di perusahaan-perusahaan.
Baca juga: Klaim JHT di BPJamsostek Bogor capai Rp1,1 Triliun
Pada 2021 penurunan jumlah tenaga kerja aktif terjadi sebanyak dua persen dari 195.728 orang pada 2020 menurun 3.165 orang menjadi 192.563 orang pada 2021.
Di sisi lain, pandemi COVID-19 berdampak positif kepada kenaikan jumlah peserta BPU dengan tumbuhnya jumlah wirausaha.
BPJAMSOSTEK tetap optimistis meningkatkan kepesertaan tenaga kerja aktif pada 2022 jika tren penyebaran COVID-19 semakin terkendali.
Baca juga: BPJAMSOSTEK berikan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada guru PAUD Kota Bogor
"Jadi kita perlu mendukung program pengendalian COVID-19 dari pemerintah agar ekonomi masyarakat kembali menggeliat, begitu pun dengan keikutsertaan jaminan sosial ketenagakerjaan," katanya.
Tahun ini, BPJAMSOSTEK akan lebih meningkatkan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Kabupaten Bogor, maupun kumpulan pemberi kerja dan serikat pekerja.
BPJAMSOSTEK menyasar bukan hanya BPU dari masyarakat yang berprofesi wirausaha, akan tetapi juga tenaga kerja BPU yang ada di lingkungan pemerintah dan organisasi lain.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Bogor Kota lakukan pendampingan JKK pada empat peserta
"Semua kalangan perlu diedukasi tentang pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan, seperti ada jaminan kematian, meskipun baru saja mendaftar bisa menerima manfaat ini, bukan hanya milik pekerja berstatus karyawan atau pegawai," katanya.