Bekasi, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mensosialisasikan pengelolaan sampah secara mandiri oleh masyarakat dalam rangka meminimalisir volume sampah perkotaan.
"Masalah sampah yang sering muncul di perkotaan terjadi akibat sejumlah faktor, sehingga perlu juga diantisipasi dari hulunya," kata Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi Supandi Budiman di Bekasi, Kamis.
Menurutnya, faktor yang memicu sampah tersebut di antaranya tingkat pelayanan pengelolaan sampah yang masih rendah, partisipasi masyarakat minim, sarana pengangkutan sampah yang masih terbatas, dana pengelolaan terbatas dan keterbatasan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Dari kejadian tersebut, maka diperlukan sistem 4R (reuse, reduce, recycling dan replace) yang harus dilakukan pengolahan sampah dari sumbernya langsung," katanya.
Apabila hal itu dilakukan, kata dia, dampaknya akan mengurangi sampah yang akan dibuang ke TPA.
"Akan ada nilai ekonomis dari sampah yang diolah masyarakat," katanya.
Menurut dia, Pemkot Bekasi saat ini telah menyediakan sejumlah bank sampah di 12 kecamatan setempat yang berfungsi sebagai pusat daur ulang sampah.
"Sampah yang telah diproduksi menjadi pupuk akan kami beli dari bank sampah," katanya.
Pengelolaan sampah secara mandiri di masyarakat disosialisasikan oleh BPLH Kota Bekasi kepada 56 lurah di Kota Bekasi. Acara sosialisasi dilaksanakan di Aula Nonon Santani, Gedung Pemkot 10 lantai, Kamis (1/10).
Menurut Supandi kegiatan tersebut sejalan dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, serta peratuaran pemerintah nomor 81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.
"Kami berharap, informasi ini dapat diteruskan kepada warga di masing-masing kelurahan, terlebih kita tengah mendapat penilaian Adipura," katanya.
Pemkot Bekasi Sosialisasikan Pengelolaan Sampah Mandiri
Kamis, 1 Oktober 2015 21:28 WIB
Akan ada nilai ekonomis dari sampah yang diolah masyarakat.