Cibinong, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin memilih cara pembatasan mobilitas warga di akhir pekan dengan melakukan pemeriksaan surat rapid antigen dibandingkan ganjil-genap yang diterapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat.
"Ga mungkin (ganjil-genap) di kita karena luas wilayah karena jalan-jalan tikus, kita lebih fokus kepada antigen prioritas bagi yang wisata bawa surat rapid antigen," ujarnya di Cibinong, Bogor, Kamis (17/6).
Baca juga: Kebijakan ganjil-genap pada akhir pekan kembali diberlakukan di Kota Bogor
Ia mewajibkan wisatawan yang masuk ke wilayah Kabupaten Bogor menunjukkan surat rapid antigen dengan hasil negatif. Jika tidak menunjukkan surat tersebut, wisatawan akan diputar balik.
Di samping itu, Ade Yasin meminta warganya untuk patuh terhadap aturan ganjil genap kendaraan di ruas jalan Kota Bogor, Jawa Barat, yang akan kembali diberlakukan setiap akhir pekan.
"Kami menghormati kebijakan pemkot. Jadi, tolong warga Kabupaten Bogor yang melintas di Kota Bogor patuhi kebijakan ganjil genap," terang Ade Yasin.
Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, mobilitas warga Kota Bogor kembali dibatasi
Pasalnya, secara wilayah, Kota Bogor berada di tengah-tengah Kabupaten Bogor, sehingga setiap sisinya selalu berbatasan. Maka, peran warga Kabupaten Bogor sedikitnya berpengaruh dengan efektifitas pemberlakuan sistem ganjil genap.
Seperti diketahui, Kota Bogor kembali memberlakukan sistem ganjil genap guna membatasi aktivitas warga. Sistem ganjil genap diberlakukan pada akhir pekan, Sabtu (19/6) dan Minggu (20/6) mulai pukul 10.00 hingga 16.00 WIB.
Pembatasan mobilitas warga, Bupati Bogor pilih pemeriksaan surat antigen daripada ganjil-genap
Jumat, 18 Juni 2021 6:37 WIB
Ga mungkin (ganjil-genap) di kita karena luas wilayah karena jalan-jalan tikus, kita lebih fokus kepada antigen prioritas bagi yang wisata bawa surat rapid antigen.