Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat sebanyak 2.410 unit gardu listrik mengalami kerusakan akibat badai siklon tropis Seroja yang menerjang wilayah provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Kerusakan ribuan unit gardu ini tersebar di wilayah Kupang, Pulau Flores bagian barat dan timur, serta Pulau Sumba yang mengakibatkan listrik padam total," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Selasa.
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan dampak kerusakan infrastruktur kelistrikan akibat badai siklon tropis Seroja di NTT selama 3-4 Maret 2021.
Baca juga: Seroja telah membawa duka di NTT
Baca juga: Banjir bandang dan longsor di NTT akibatkan 41 orang meninggal
Agustinus mengatakan badai ini menyebabkan kerusakan yang cukup berat pada infrastruktur kelistrikan termasuk 2.410 unit gardu. Hal ini yang menyebabkan proses penormalan membutuhkan waktu tertentu.
Setelah terjadi badai, lanjut dia, PLN langsung mengerahkan petugas secara masif untuk melakukan upaya pemulihan dengan tetap memprioritaskan keamanan dan keselamatan warga.
"Kami sedang bekerja tanpa henti untuk memperbaiki jaringan listrik yang terputus dan menginventarisir kerusakan guna mempercepat penyaluran listrik ke rumah warga," katanya.
Baca juga: Banjir bandang di Flores Timur akibatkan 23 orang meninggal
Agustinus memastikan pemulihan aliran listrik segera dilakukan ketika banjir telah surut atau kondisi jaringan telah dipastikan aman.
Sementara untuk wilayah yang masih terdapat genangan atau banjir maka listrik belum dapat dialirkan demi keselamatan penduduk.
Badai siklon tropis Seroja akibatkan 2.410 unit gardu listrik rusak
Selasa, 6 April 2021 13:11 WIB
Kerusakan ribuan unit gardu ini tersebar di wilayah Kupang, Pulau Flores bagian barat dan timur, serta Pulau Sumba yang mengakibatkan listrik padam total.